Setibanya di Hall Selatan, saya berjalan ke arah kiri, deretan gerai makanan. Ada fasilitas stasiun yang bernama loker penitipan. Saya mau titipkan tas ransel sebelum jalan-jalan di area stasiun.
Nah, ini dia loker penitipan berada di sisi kanan!
Proses cek dan pembuatan nota tak lebih dari 2 menit. Tas ransel berpindah dari gendongan saya ke loker yang posisinya langsung dikunci oleh petugas. Saya berkeliling hanya membawa dompet ukuran besar (clutch) berisi mukena, dompet kecil, ponsel, dan menu buka puasa yang sudah saya siapkan dari rumah.
Yuk, Jalan-jalan Sebentar!
Â
Secuplik Sejarah Stasiun Gambir
Sebagai stasiun utama yang berperan penting dalam sistem transportasi kota, Stasiun Gambir memiliki sejarah terkait dengan perkembangan perkeretaapian Indonesia.
Dibangun pada tahun 1871 oleh pemerintah Hindia Belanda, Stasiun Gambir saat itu dikenal dengan nama Station Weltevreden. Penamaan ini disesuaikan dengan nama kawasan tempat didirikannya.
Stasiun kemudian mengalami perubahan nama menjadi Stasiun Batavia Koningsplein setelah direnovasi tahun 1930-an. Dan pada tahun 1950-an, namanya diubah kembali menjadi Stasiun Gambir.
Pada awal operasionalnya, stasiun ini hanya melayani jalur kereta api menuju Batavia (Jakarta Kota) dan Bogor. Jalur yang sangat penting terkait aktivitas ekonomi dan pemerintahan pada masa itu.