Mohon tunggu...
Ria Agustina
Ria Agustina Mohon Tunggu... Penikmat sayur lodeh dan gereh

Kompasianer pemula 🤗

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Stasiun Gambir, Mudik, dan Buka Puasa Syahdu di Masjid At Tanwir

30 Maret 2025   11:44 Diperbarui: 30 Maret 2025   11:44 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas membantu pemudik di meja pendaftaran face recognition. (Sumber: Dok. pribadi)

Hall Selatan Stasiun Gambir. (Sumber: Dok. pribadi)
Hall Selatan Stasiun Gambir. (Sumber: Dok. pribadi)

Setibanya di Hall Selatan, saya berjalan ke arah kiri, deretan gerai makanan. Ada fasilitas stasiun yang bernama loker penitipan. Saya mau titipkan tas ransel sebelum jalan-jalan di area stasiun.

Nah, ini dia loker penitipan berada di sisi kanan!

Proses cek dan pembuatan nota tak lebih dari 2 menit. Tas ransel berpindah dari gendongan saya ke loker yang posisinya langsung dikunci oleh petugas. Saya berkeliling hanya membawa dompet ukuran besar (clutch) berisi mukena, dompet kecil, ponsel, dan menu buka puasa yang sudah saya siapkan dari rumah.

Locker Penitipan Barang di Stasiun Gambir Hall Selatan (Sumber: Dok. pribadi)
Locker Penitipan Barang di Stasiun Gambir Hall Selatan (Sumber: Dok. pribadi)

Yuk, Jalan-jalan Sebentar!

 

Secuplik Sejarah Stasiun Gambir

Sebagai stasiun utama yang berperan penting dalam sistem transportasi kota, Stasiun Gambir memiliki sejarah terkait dengan perkembangan perkeretaapian Indonesia.

Dibangun pada tahun 1871 oleh pemerintah Hindia Belanda, Stasiun Gambir saat itu dikenal dengan nama Station Weltevreden. Penamaan ini disesuaikan dengan nama kawasan tempat didirikannya.

Stasiun kemudian mengalami perubahan nama menjadi Stasiun Batavia Koningsplein setelah direnovasi tahun 1930-an. Dan pada tahun 1950-an, namanya diubah kembali menjadi Stasiun Gambir.

Pada awal operasionalnya, stasiun ini hanya melayani jalur kereta api menuju Batavia (Jakarta Kota) dan Bogor. Jalur yang sangat penting terkait aktivitas ekonomi dan pemerintahan pada masa itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun