Mohon tunggu...
Ria Sukma
Ria Sukma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

keterpaksaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bangkitkan Gaya Hidup Sehat: "Sinom" Minuman Pertahanan Imun di Kala Pandemi Covid-19

3 Agustus 2022   23:16 Diperbarui: 3 Agustus 2022   23:21 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jamu merupakan salah satu jenis minuman herbal yang biasanya digunakan oleh orang -- orang jawa untuk pengobatan. Pengobatan oleh jamu tidak menggunakan bahan kimia sintetis yang memiliki sifat additive. Jamu berawal mula dari tradisi jawa dan eksis dengan waktu yang sangat lama sebelum maraknya ilmu farmasi modern memasuki Nusantara. Sejarah asal mula munculnya jamu tidak jauh dari masa keemasan kerajaan hindu budha di wilayah Nusantara.  Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuh-tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Bahan baku jamu juga bisa berasal dari tubuh hewan, seperti empedu kambing, empedu ular, tangkur buaya dan bisa juga kuning telur ayam kampung sebagai tambahan campuran pada jamu. Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya tidak terlalu pahit. Jenis -- jenis jamu yang familiar di Indonesia diantaranya yaitu jamu sinom, beras kencur, cabe puyang, kudu laos, kunir asem, pahitan, kunci suruh, dan uyup-uyup.

Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia selama ratusan tahun (Winarmo, 1997). Salah satu jamu yang populer yaitu jamu sinom. Jamu ini hampir mirip dengan kunyit asam hanya saja bahan utamanya adalah sinom atau daun asam yang masih muda. Khasiatnya adalah menambah nafsu makan, mengatasi peradangan lambung atau maag dan mengatasi masalah keputihan pada wanita.

dokpri
dokpri

Banyaknya manfaat dan khasiat dari jamu sinom membuat kelompok KKN 254 Universitas Jember mendatangi kediaman Bu Siti sebagai produsen tetap jamu sinom di Desa Grujugan, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso. Kelompok KKN 254 Universitas melakukan pemberdayaan masyarakat pemilik usaha rumahan melalui program Pengembangan Produk Home Industry Jamu Sinom di Kabupaten Bondowoso.

"Program Pengembangan Produk Home Industry Jamu Sinom ''Bu Siti'' ini difokuskan pada branding kemasan dan promosi melalui media digital. Ujar Rizal Norazid selaku Ketua kelompok KKN Unej 254. Rabu (27/7).

Program ini merupakan wujud dukungan mahasiswa KKN terhadap pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Grujugan untuk mendukung kemajuan para pelaku UMKM.

''Jamu Sinom ini merupakan produk unggulan berbahan dasar kunyit dan asam muda yang saat ini dikelola dengan metode home industry. Perbedaan sinom yang saya produksi dengan produk sinom yang lain yaitu adanya penambahan daun sinom muda" jelas Bu Siti.

Informasi tambahan yang diperoleh dari bu Siti menjelaskan bahwa permasalahan menunjukkan bahwa usaha jamu yang dilakukan belum memiliki PIRT dan pemasaran jamu masih secara konvensional. Masalah lain yang timbul yaitu branding kemasan yang belum diperbaharui.

Masalah tersebut melatarbelakangi terbentuknya program KKN 254 Unej dengan program Pengembangan Produk Jamu Sinom yang difokuskan pada branding kemasan dan promosi melalui media digital.  Branding kemasan produk yang akan dilakukan yaitu dengan memperbarui desain kemasan agar lebih menarik, sementara untuk promosi melalui media digital rencananya akan membuat video profil usaha yang di upload di Youtube. Maraknya penggunaan internet terutama Youtube akan mempermudah jamu sinom Bu Siti agar lebih dikenal di masyarakat luas.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun