Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Menumbuhkan Minat Baca melalui Peningkatan Layanan Perpustakaan

10 Desember 2017   14:08 Diperbarui: 14 Desember 2017   16:22 4990
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: FreeImages.com

Peningkatan minat baca adalah suatu hal yang sangat penting tetapi seolah dilupakan orang. Saat kita masih duduk di bangku sekolah, kita merasakan tugas meningkatkan minat baca dibebankan oleh sekolah. Namun apakah itu berhasil? Sejauh ini tugas sekolah untuk meningkatkan minat baca kurang berhasil. Mutu sekolah dari satu sekolah ke sekolah lain berbeda dan nampaknya mutu sekolah di Indonesia terus merosot. Orang tua yang juga seharusnya memikul tugas ini juga kurang ternyata jauh dari harapan kebanyakan orang.

Sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan dan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Perpustakaan Desa/Kelurahan Menteri Dalam Negeri dan Otonmi Daerah, perpustakaan harus berperan aktif dalam cara meningkatkan minat baca bagi masyarakat. Penyediaan buku-buku di perpustakaan adalah sebuah cara utama. Meski demikian, masih banyak faktor penunjang yang dapat melancarkan apa yang sudah diamanatkan oleh Undang-undang tersebut di atas.

Perpustakaan bisa melahirkan banyak ide. Sayangnya di negara kita, perpustakaan belum membudaya. Meski Belanda di masa dahulu sudah mendirikan perpustakaan, namun itu lebih banyak untuk kepentingan mereka. Rakyat di pedesaan nyaris tidak  mengerti apakah perpustakaan itu.

Layanan Perpustakaan yang Prima

Perpustakaan berfungsi sebagai salah satu faktor yang mempercepat akselerasi transfer ilmu pengetahuan, oleh karena nya perpustakaan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan suatu lembaga. Selain itu juga perpustakaan berfungsi sebagai sumber informasi, dan merupakan  penunjang yang penting artinya bagi suatu riset ilmiah, sebagai bahan acuan atau referensi.

Melihat fungsi dari perpustakan yang sedemikian "penting" maka layaklah diperhatikan oleh Pustakawan atau pun pengguna perpustakaan bahwa perpustakaan semestinya mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan berbagai aspek lainnya, oleh karena nya kesan perpustakaan sebagai institusi kuno harus mulai dikikis, termasuk juga masalah pelayanan perpustakaan  yang harus memulai pelayanan yang berorientasi pengguna.

Layanan di perpustakaan idealnya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi pelayanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi kebijakan pada suatu perpustakaan, kesan kaku pelayanan diperpustakaan harus dieliminir sehingga perpustakaan berkesan lebih manusiawi.

Secara umum pelayanan di perpustakaan dapat diartikan suatu kegiatan atau aktivitas dalam memberikan jasa layanan kepada pengunjung perpustakaan tanpa membedakan status sosial, ekonomi, kepercayaan maupun status lainnya.

Jika kita berkunjung ke perpustakaan, tentunya akan berhubungan dengan petugas perpustakaan dan layanan perpustakaan. Layanan perpustakaan adalah kegiatan melayani users yang dilakukan oleh pustakawan sesuai dengan kebutuhan informasi users.Pelayanan yang diberikan oleh setiap petugas berbeda-beda. Ada yang ramah,cuek,dan lain sebagainya. Banyak pengalaman tentang pelayanan di perpustakaan. Salah satunya pengalaman saya di Perpustakaan Umum Daerah beberapa tahun yang lalu. Petugas yang tidak ramah,nada suara tinggi,dan raut wajah cemberut merupakan hal yang tidak baik dilakukan oleh seorang pustakawan.

Seorang pustakawan harus mengoptimalkan pelayanan yang memuaskan pada users. Sikap-sikap di atas akan membuat users merasa tidak nyaman. Bahkan saya yang awalnya ingin membuat kartu anggota perpustakaan,membatalkan niat tersebut hanya karena pelayanan itu. Hal tersebut tentunya akan merugikan kedua belah pihak. Perpustakaan tidak akan maju dengan kualitas layanan yang buruk dan users tidak akan tertarik lagi untuk berkunjung ke perpustakaan tersebut.

Sikap pustakawan sangat mempengaruhi minat baca users di perpustakaan. Melihat pustakawan yang ramah ,users akan merasa nyaman berada di perpustakaan. Bahkan ia juga akan merekomendasikan teman-temannya untuk datang ke perpustakaan. Dengan demikian itu juga akan menambah statistik pengunjung perpustakaan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun