Mohon tunggu...
dwi rahma atiqilah rizki
dwi rahma atiqilah rizki Mohon Tunggu... mahasiswa pendidika luar sekolah

saya senang mencoba hal-hal baru termasuk menjulis sebuah jurnal dan juga artikel karena menurut saya menyalurkan ide melalui tulisan sangat menyenangkan dan memberikan hiburan tersendiri bagi saya

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Inovatif dan Ramah Lingkungan Siswa PKBM Widya Bhakti Mengikuti Pelatihan Pembuatan Lilin aroma Terapi Berbahan Dasar Minyak Jelantah

28 Mei 2025   20:32 Diperbarui: 2 Juni 2025   18:56 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tim prigel Unnes Pendidikan Nonformal - Pkbm Widya Bhakti

Inovatif dan Ramah Lingkungan, Siswa PKBM Widya Bhakti Ikuti Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah

Semarang, 18 Mei 2025 -- Dalam upaya meningkatkan keterampilan kewirausahaan dan kepedulian terhadap lingkungan, sekelompok siswa dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Widya Bhakti mengikuti program pelatihan pembuatan lilin aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang diinisiasi oleh Tim Prigel Prodi Pendidikan Nonformal Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Pelatihan yang dilaksanakan di aula Pondok Pesantren Ihsanul Quran ini bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan praktis dan berorientasi ekonomi kepada para siswa PKBM Widya Bhakti, yang sebagian besar merupakan para santri pondok pesantren yang tidak mengikuti pendidikan formal. Dengan mengangkat tema "Pelatihan kreativitas pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah", pelatihan ini menjadi solusi kreatif dalam mengatasi limbah minyak jelantah sekaligus membuka peluang usaha baru bagi para santri di Pondok Pesantren Ihsanul Quran.

tim prigel Unnes Pendidikan Nonformal - Pkbm Widya Bhakti
tim prigel Unnes Pendidikan Nonformal - Pkbm Widya Bhakti

Menurut ketua tim pelaksana program, Sofi Putri, program ini dirancang untuk mendorong siswa PKBM agar lebih sadar akan pentingnya pengelolaan limbah dan potensi ekonominya. "Minyak jelantah biasanya dibuang sembarangan dan bisa mencemari lingkungan. Lewat pelatihan ini, kami ingin menunjukkan bahwa limbah tersebut justru bisa diolah menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti lilin aromaterapi," jelasnya.

Selama pelatihan, peserta dibimbing secara langsung dalam proses pembuatan lilin, mulai dari penyaringan minyak jelantah, pencampuran dengan bahan lilin, penambahan aroma esensial seperti lavender dan vanila, hingga proses pencetakan dan pengemasan. Selain praktik langsung, peserta juga mendapatkan materi seputar pemanfaatan dan pengolahan minyak jelantah. Setelah pelaksanaan program, para peserta memberikan feedback yang amat sangat baik, mereka mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari pengelola PKBM Widya Bhakti, Ibu Berliana Malika Ulfa S.Pd . "Kami sangat mendukung program seperti ini karena sejalan dengan visi PKBM dalam membekali peserta didik dengan keterampilan hidup yang relevan dan aplikatif. Harapannya, setelah pelatihan ini mereka bisa mengembangkan usaha kecil-kecilan secara mandiri," katanya.

Dengan pelatihan ini, para siswa tidak hanya memperoleh keterampilan baru, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan peluang ekonomi kreatif.

tim prigel Unnes Pendidikan Nonformal - Pkbm Widya Bhakti
tim prigel Unnes Pendidikan Nonformal - Pkbm Widya Bhakti

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun