Utsman bin Affan, adalah salah satu seorang sahabat Rasulullah yang memiliki hubungan sangat dekat dengan Rasulullah, ibunya, adalah sepupu Rasulullah. Sedangkan ayahnya adalah seorang pedagang yang suskse dan terpandang, dia meninggalkan harta warisan yang sangat banyak. Utsman pun adalah seorang pedagang bisnis yang cerdik, maka ia kembangkan harta warisan yang diterima dari ayahnya itu menjadi semakin banyak.Â
Pada usianya 34, dia adalah seorang dari 14 belas orang yang masuk Islam pertama kali. Islam diperkenalkan kepadanya oleh seorang saudagar kaya lainnya, Abu Bakar Khalifah pertama, yang menjadi sahabat dekatnya. Dengan demikian ia adalah ornag Bani Umayyah pertama yang pindah dari agama nenek moyangnya kepada Islam (Iqbal, Juli, 2000)
Utsman menggunakan kekayaan dan hartanya untuk kepentingan agama yang dia peluk. Pada saat hijrah ke Madinah, dia membeli sebuah sumur untuk kaum Muslimin yang saat itu belum bisa mengambil air yang bersih dan tawar. Pada saat ada panggilan jihad ke Tabuk, dan rakyat diminta agar mengumpulkan dana untuk mempersenjatai pasukan perang, utsman mengeluarkan 1000 keping emas, 1000 unta, 60 kuda, dan berbagai peralatan perang lainnya untuk kepentingan sepertiga dari jumlah tentara.
Pada saat Rasulullah ada di Hudaibiyah, Rasulullah mengutus dirinya sebagai utusan untuk menyampaikan pesan kepada kaum Quraisy bahwa kedatangan kaum Muslimin yang dipimpin Rasulullah adalah untuk berhaji dan dengan tujuan damai (Iqbal, Juli, 2000).
Utsman diberi Julukan "Dzun-nuurain"
Beliau diberi julukan tersebut dikarenakan beliau telah menikahi dua puteri Nbo SAW. Menurut pendapat ulama yang paling mashur. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa dia diberi julukan karena Nabi SAW. Dan pernah bersabda "Dalam diri Utsman terdapat cahaya para penduduk langit dan lampu bagi penduduk bumi".
Utsman meninggalkan seluruh barang perniagaannya yang sangat melimpah ruah untuk orang-orang yang mewakilinya dan para keluarganya. Sebelum ada tempat tetap untuk baitul mal umat Islam, dia menjadikan rumahnya sebagai pusat baitul mal. Dia juga senantiasa mengeluarkan hartanya untuk mendukung laju dakwah Islam ini.
Nabi SAW, selalu mengutus Utsman r.a. dalam beberapa hubungan diplomasi yang dianggap berbahaya. Pada saat berada di Hudaibiyyah, Nabi SAW, mempersiapkan kaum musliminuntuk memasuki kota Makkah. Beluai mengutus Umar untuk menemui para pembesar kaum Quraisy, lantas Umar berkata, "Orang-orang Quraisy mengetahui permusushan dan sikap kerasku terhadap mereka. Tidak ada satupun orang dari Bani Adi yang akan membantuku. Wahai Rasulullah mengapa engkau tidak mengutus Utsman saja untuk menemui mereka. Karena di kalangan mereka, Utsman kebih disegani daripada kau".Â
Setelah itu Nabi SAE, mengutus Utsman r.a. akan tetapi dia tidak dapat terhindar dari perbuatan-perbuatan bodoh orang-orang Quraisy yang sangat dungu. Merka hamper menikam Utsman seandainya tidak dihalangi oleh anak pamannya Aban bin Said bin Ash. Tatkala itu, di markas menunggunya selama 3 hari dan bermusyawarah mengenai berita tersebut. Setelah itu Nabi SAW, mengumpulkan para prajuritnya unutk melakukan bai'at ridwan atau bai'at syajarah (pohon), beliau meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri beliau, dan bersabda : "Bai'at ini demi Ursman, Ya Allah bai'ai ini demi Utman untuk memenuhi perintah-Mu dan risalah Rasul-Mu". Salah satu keistimewaan Utsman adalah bahwasanya Utsman adalah merupakan salah seorang yang menuliskan wahyu ketika turun (Mohamed, 2016).
Utsman bin Affan Bentuk Armada Laut Untuk Perdagangan Global Â
      Ketika peradaban Islam mencapai kegemilangan dan kejayaanm sejak itu Islam Berjaya di lautan. Terhotung sejak Khalifaj Utsman bin Affan membentuk armada laut, Islam  menguasai lautan hingga berabad-abad lamanya. Jalur laut merupakan jalur strategis yang digunakan oleh masyarakat musli untukberdagang global dan aktifitas lainnya. Dahulu Islam pernah Berjaya di lautan, seperti apa kejayaan tersebut? Islam muncul "ditengah", yakni di antara Barat dan Timur, kalau diterjemhakan literal, sama di dalam Al-Qur'an, Allah menyatakan: "Kami jadikan kamu umat yang tengah" (Al-Baqoroh-143). Dari segi geografis memang sejka lahir Nabi Muhammad SAW berada "ditengah". Tetapi kalau diterjemahkan secara bebas, umat "ditengah" itu adalah (Allah) menjadikan umat yang berimbang antara 2 pemikiran.