Mohon tunggu...
Rhayi  Sabrina
Rhayi Sabrina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - International Relation-Humaniora
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

student

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bentuk Diplomasi Utsman bin Affan

16 Oktober 2019   18:54 Diperbarui: 16 Oktober 2019   18:55 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Utsman bin Affan, adalah salah satu seorang sahabat Rasulullah yang memiliki hubungan sangat dekat dengan Rasulullah, ibunya, adalah sepupu Rasulullah. Sedangkan ayahnya adalah seorang pedagang yang suskse dan terpandang, dia meninggalkan harta warisan yang sangat banyak. Utsman pun adalah seorang pedagang bisnis yang cerdik, maka ia kembangkan harta warisan yang diterima dari ayahnya itu menjadi semakin banyak. 

Pada usianya 34, dia adalah seorang dari 14 belas orang yang masuk Islam pertama kali. Islam diperkenalkan kepadanya oleh seorang saudagar kaya lainnya, Abu Bakar Khalifah pertama, yang menjadi sahabat dekatnya. Dengan demikian ia adalah ornag Bani Umayyah pertama yang pindah dari agama nenek moyangnya kepada Islam (Iqbal, Juli, 2000)

Utsman menggunakan kekayaan dan hartanya untuk kepentingan agama yang dia peluk. Pada saat hijrah ke Madinah, dia membeli sebuah sumur untuk kaum Muslimin yang saat itu belum bisa mengambil air yang bersih dan tawar. Pada saat ada panggilan jihad ke Tabuk, dan rakyat diminta agar mengumpulkan dana untuk mempersenjatai pasukan perang, utsman mengeluarkan 1000 keping emas, 1000 unta, 60 kuda, dan berbagai peralatan perang lainnya untuk kepentingan sepertiga dari jumlah tentara.

Pada saat Rasulullah ada di Hudaibiyah, Rasulullah mengutus dirinya sebagai utusan untuk menyampaikan pesan kepada kaum Quraisy bahwa kedatangan kaum Muslimin yang dipimpin Rasulullah adalah untuk berhaji dan dengan tujuan damai (Iqbal, Juli, 2000).

Utsman diberi Julukan "Dzun-nuurain"

Beliau diberi julukan tersebut dikarenakan beliau telah menikahi dua puteri Nbo SAW. Menurut pendapat ulama yang paling mashur. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa dia diberi julukan karena Nabi SAW. Dan pernah bersabda "Dalam diri Utsman terdapat cahaya para penduduk langit dan lampu bagi penduduk bumi".

Utsman meninggalkan seluruh barang perniagaannya yang sangat melimpah ruah untuk orang-orang yang mewakilinya dan para keluarganya. Sebelum ada tempat tetap untuk baitul mal umat Islam, dia menjadikan rumahnya sebagai pusat baitul mal. Dia juga senantiasa mengeluarkan hartanya untuk mendukung laju dakwah Islam ini.

Nabi SAW, selalu mengutus Utsman r.a. dalam beberapa hubungan diplomasi yang dianggap berbahaya. Pada saat berada di Hudaibiyyah, Nabi SAW, mempersiapkan kaum musliminuntuk memasuki kota Makkah. Beluai mengutus Umar untuk menemui para pembesar kaum Quraisy, lantas Umar berkata, "Orang-orang Quraisy mengetahui permusushan dan sikap kerasku terhadap mereka. Tidak ada satupun orang dari Bani Adi yang akan membantuku. Wahai Rasulullah mengapa engkau tidak mengutus Utsman saja untuk menemui mereka. Karena di kalangan mereka, Utsman kebih disegani daripada kau". 

Setelah itu Nabi SAE, mengutus Utsman r.a. akan tetapi dia tidak dapat terhindar dari perbuatan-perbuatan bodoh orang-orang Quraisy yang sangat dungu. Merka hamper menikam Utsman seandainya tidak dihalangi oleh anak pamannya Aban bin Said bin Ash. Tatkala itu, di markas menunggunya selama 3 hari dan bermusyawarah mengenai berita tersebut. Setelah itu Nabi SAW, mengumpulkan para prajuritnya unutk melakukan bai'at ridwan atau bai'at syajarah (pohon), beliau meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri beliau, dan bersabda : "Bai'at ini demi Ursman, Ya Allah bai'ai ini demi Utman untuk memenuhi perintah-Mu dan risalah Rasul-Mu". Salah satu keistimewaan Utsman adalah bahwasanya Utsman adalah merupakan salah seorang yang menuliskan wahyu ketika turun (Mohamed, 2016).

Utsman bin Affan Bentuk Armada Laut Untuk Perdagangan Global  

            Ketika peradaban Islam mencapai kegemilangan dan kejayaanm sejak itu Islam Berjaya di lautan. Terhotung sejak Khalifaj Utsman bin Affan membentuk armada laut, Islam  menguasai lautan hingga berabad-abad lamanya. Jalur laut merupakan jalur strategis yang digunakan oleh masyarakat musli untukberdagang global dan aktifitas lainnya. Dahulu Islam pernah Berjaya di lautan, seperti apa kejayaan tersebut? Islam muncul "ditengah", yakni di antara Barat dan Timur, kalau diterjemhakan literal, sama di dalam Al-Qur'an, Allah menyatakan: "Kami jadikan kamu umat yang tengah" (Al-Baqoroh-143). Dari segi geografis memang sejka lahir Nabi Muhammad SAW berada "ditengah". Tetapi kalau diterjemahkan secara bebas, umat "ditengah" itu adalah (Allah) menjadikan umat yang berimbang antara 2 pemikiran.

            Para orientalis berpendapat bahwa Al-Quran tidaklah diturunkan dalam susasana gurun pasir, melainkan dalam suasana ekonomi yang tinggi. Isalam muncul di pusat peradaban ekonomi dunia. Ada 4 jalur perdaganvan internasinal. Salah satunya jalur perdagangan laut mulai dari Makkah ke Aiden menelusuri Teluk Parsi sampai PAntai Barat Malawa, Pantai Sinu,  terus ke Aceh, dan Malaka, dan India Selatan sampai Pulau Mondel ke Teluk Bangladesh (sekarang) hingga sampai ke Malaka atau Aceh.

Utsman bin Affan menjadi Duta

            Utsman bin Affan menjadi duta kepada pihak Quraisy, pada saatu itu Rasulullah ingin mengutus seorang duta untuk menegaskan sikap dan tujuan beliau pada  perjalanan kali ini kepada kaum Quraisy. Beliau lantas memanggil Umar bin Khattab dan menjadikannya sebagai duta. Namjun, Umar bin hattab keberatan dan berkata "Wahai Rasulullah, tak seorangpun sanak kelaurgaku dan bani Adiy bin Ka'ab di Makkah yang marah jika aku disiksa, lebih baik, utuslah Utsman bin Affan karena sanak keluarganya ada disana dan dia kaan menyampaikan apa yang engkau  kehendaku.

            Rasulullah akhirnya memanggil Utsman bin Affan dan menjadikan sebagai duta untuk bernegoisasi ddengan kaum Quraisy. Beliau bersabda, yang artinya "Sampaikan kepada mereka bahwa kita tidak ingin berperang, tapi kita datang hendak melaksankan umrah. Serulah mereka kepada Islam, disamping itu Rasulullah juga menyutuh untuk menyeimbangi beberapa laki-laki dan wanita muslin disana, menyampaikan kabar gembira kepada mereka tentang datangnya kemenangan, dan bahwa Allah pasti akan memenangkan agamnya di Makkah, sehingga setiap orang disana tidak perlu lagi menyembunyikan keimanannya" (Hayati, 2015).

            Jauh sebelum bangsa Barat datang ke Nusantara, wilayah lautan Hindia ini dikuasai oleh para pedagang Arab (Islam). Kemudian Islam berkembang. Di Barat seperti pesisir Laut Tengah itu juga dikuasai oleh para pedagang Arab. Tidak hanya di lautan, eksistensi mereka juga di daratan. Dari Nusantara, pedagang Arab ini embawa rempah-rempah, dari India membawa kain, gading gajah, dari Cina membawa kain sutra. Mereka terus ke Asia Selatan, Teluk Bangladesh, India Selatan samapai Ke Aiden. Ini rute perdagangan mereka. Kemudian jalur darat : dari Makkah ke Madain (Kota Baghdad, Irak), Kabul. Kasmir, Singkiang, Zaitun, Kanton ke Alam Melayu yang terkenal dengan jalur sutera. Wilayah ini sejak dulu sangat subur, antara Asia Selatan dan Asi Utara. (Admin, 2018)

            Islam membangun armada kelautan sebenarnya sudah dimulai pada masa Khalifah Utsman bin Affan. Di masa kini, Kahlifah Utsman sudah membuat armada kelautan (kapal) yang diproduksinya sendiri. Bahkan, di zaman Muawiyyah umat Islam memiliki pabrik yang memproduksi kapal laut. Ini awal Islam sebagai penguasa laut. Di amsa Turki Utsmani meraih kejayaannya, Maritim Timur Tengah, Lautan Hindia itu milik Islam sejak awal. Sampai pada awal abad  pertengahan kejayaan Islam mulai menurun, disebabkan oleh persoalan politik, saru persatu wilayah memisahkan diri, karena Negara terlalu ketat dalam menerapkan pajak. Di saat yang sama, Colombus menemukan Amerika, Vasco dan Gama ke India, mereka masuk lewat Amerika sampai menemukan Filipina dan menjajah hingga sampai ke Nusantara. Kemudian umat Islam tidak merasa bahwa Barat sudah maju sejak Revolusi Industri abad ke-15. Mereka masih mengandlakan teknologi tradisional.

            Islam akan meraih kejayaannya, karean Negara Islam merdeka itu bersifat politik, secara ekonommi sejatinya mereka masih dijajah oleh Barat. Karena itu, lautan harus dikuasai kembali. Apalgi lautan Indonesia yang kaya sumber dayanya. Lautan Indonesia itu 9 kali lipat wilayah daratan (Admin, 2018).

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun