Mohon tunggu...
Reza Wahyu
Reza Wahyu Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang Manager di Bank BUMN. Hobi membaca dan menulis. Pantangdiet.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Manajemen Perubahan ala Kotter

8 Oktober 2012   08:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:05 1948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kotter memberikan urutan langkah-langkah perubahan dimulai dengan menciptakan rasa urgensi, merekrut kepemimpinan dalam perubahan, membangun visi dan mengkomunikasikannya secara efektif, mengatasi rintangan, membuat kemenangan berkala, lalu terus mengarahkan momentum perubahan. Berikut rinciannya.

CIPTAKAN URGENSI

Rasa urgensi adalah motivasi yang menginisiasi hasrat untuk berubah dalam suatu organisasi. Misalnya dengan menunjukkan statistik penjualan, peningkatan persaingan, dan dinamika pasar untuk mengidentifikasi potensi ancaman yang timbul serta skenario yang bisa terjadi di masa depan.

Selain itu, peluang-peluang yang bisa diraih juga dapat dieksplorasi. Diskusi yang berjalan dua arah dan melibatkan seluruh anggota organisasi, contohnya dengan mengadakan rapat bersama atau meminta input dari seluruh karyawan hingga posisi terbawah.

Dukungan data bisa juga didapatkan dari masukan pelanggan, riset industri, dan pihak-pihak luar yang bisa memberikan tambahan argumen kepada alasan perubahan yang telah disusun.

Kotter mensyaratkan untuk minimal 75% dari seluruh manajemen perusahaan menyatakan akan adanya kebutuhan yang mendesak untuk berubah, agar perubahan bisa berhasil.

Maka dari itu, langkah pertama ini menjadi sangat krusial. Masa awal-awal atau tahap persiapan dibutuhkan untuk memicu rasa urgensi. Langkah pertama ini membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup untuk membangun pondasi dari perubahan. Jangan terburu-buru dan beresiko gagal dalam menginisiasi perubahan.

MEMBENTUK KOALISI

Kepemimpinan yang kuat dan dukungan dari para karyawan kunci sangat penting dalam tahap kedua ini. Orang-orang perlu diyakinkan bahwa perubahan itu perlu. Mengelola perubahan saja tidaklah cukup, karena betapapun bagusnya ide perubahan kesuksesannya bergantung dari eksekusi oleh para individunya.

Agen perubahan yang menjadi pemimpin tidak harus sama seperti hirarki manajemen yang ada. Yang penting adalah sang pembawa perubahan adalah orang yang berpengaruh dan bisa menciptakan koalisi yang kuat. Koalisi yang mengawal momentum perubahan dari awal hingga seterusnya.

Koalisi ini bisa terdiri dari beragam kelompok kecil yang berkomitmen kuat untuk saling melengkapi, dengan susunan yang terdiri dari berbagai tingkatan jabatan dan departemen di dalam perusahaan. Selanjutnya adalah mengatasi tantangan dalam team building.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun