Tau Batik Air dong, nak perusahaan Lion Group itu loh. Lion Air seneng banget ngasi kejutan-kejutan yang luar biasa, Rusdi Kirana CEOnya Lion seneng banget belanja dan borong pesawat banyak-banyak bukan puluhan bahkan ratusan, sampai-sampai itu bandara Soekarno-Hatta sesak nya minta ampun, penuh dengan lalu lintas pesawat berlambang singa, naik-turun wara wiri di langit Indonesia. Bagi Lion Air, semua orang boleh terbang, siapa aja, dimana aja, di daerah kecil dan ga ada bandara pun boleh terbang (lha mau mendarat dimana? haha) sangat pas sekali slogan yang ditanaman "We Make People Fly" kita dibawa terbang ke langit, dengan tiket murah dan pastinya dengan resiko Delay juga. Kebanyakan orang kita (Indonesia) ketika mendengar kata Lion Air pasti pada langsung ber-argumen: "Wah pesawat suka delay tuh", atas dasar inilah, Batik Air lahir untuk merubah citra buram Lion Air sebagai Abang kandungnya. Batik Air lahir mengusung Full Services. Mari kita lihat bagaimana Batik Air memuaskan pelanggan nya, Alhamdulillah dpt kesempatan naik Batik Air dr Jakarta ke Jogja pada tanggal 2 Oktober 2013, Jam 06:00 pagi [caption id="attachment_286206" align="alignleft" width="300" caption="Terminal 3 rumahnya Batik Air"][/caption] Meskipun hampir tidak setiap kali saya terbang dengan Garuda Indonesia (cuma beberapa kali, maklum kadang2 harga tiket nya mahal :) 1. Batik Air tidak bisa diremehkan juga eksistensinya di langit Indonesia. Kalo kita lihat Garuda Indonesia, GA itu udah punya terminal keberangkatan/kedatangan sendiri di T2 dengan fasilitas yang mumpuni dan terbilang sangat bagus di Bandara Soekarno-Hatta sedangkan Batik Air masih gabung di T3 yang didesain untuk pesawat berbujet rendah atau Low Cost Carriers sehingga menyatu dengan pesawat2 LCC Seperti Airasia dan Tiger Mandala. Kalo dari segi ini, Garuda masih menang daripada Batik Air [caption id="attachment_286208" align="alignleft" width="300" caption="Fasilitas hiburan Batik Air"]
[/caption] 2. Tempat duduk di pesawat Batik Air hampir sama dengan maskapai-maskapai lain yang ada di Indonesia, yang membedakan mungkin keleluasaan kaki yang ditawarkan oleh Batik Air. Dari segi ini, tempat duduk Batik Air lebih baik dari abang kandungnya Lion Air, namun tetap kalah sedikit dengan Garuda Indonesia sebagai saingan nya di segmen
Full Services.
Seat di Garuda Indonesia dibalut dengan kulit yang apik, dengan busa yang empuk dan nyaman. Sebenarnya,
Seat di Batik Air sudah dibalut dengan kulit berkualitas tinggi juga (denger kabar dari forum sih) tapi, seperti yang saya rasa
Seat Batik Air sama banget sama Lion Air, agak keras dan gitu deh. Disetiap tempat duduk dilengkapi dengan
Personal TV (Hiburan supaya ga bosen selama terbang, sama seperti Garuda Indonesia). Dari Segi ini, Batik boleh dibilang cukup baik bersaing dengan Garuda Indonesia [caption id="attachment_286210" align="alignleft" width="300" caption="Batik Air "]
[/caption] 3.
Personal TV yang disuguhkan di Batik Air adalah layar sentuh, sistem kendali yang sama seperti Garuda Indonesia. Layar sentuh Batik Air cukup sensitif sehingga membuatnya sedikit lebih menang daripada Garuda Indonesia. Tapi, hiburan di dalam nya tidak sebanyak Garuda Indonesia, seperti film, musik, game, dan lain nya dan GA lebih baik dari segi ini. Dan parahnya,
Personal TV di seat saya waktu itu tiba-tiba2
error jadi ga bisa disentuh sama sekali, padahal sebelum terbang saya sempat ngotak ngatik, pas terbang eh malah error deh, nasib kali ya. Saya udah coba bilang sama Pramugarinya sih, dia menjanjikan untuk diganti, tapi pramugarinya ga nonggol2 juga setelah ditunggu. Saya akhirnya ga ambil pusing, tidur aja di dalam pesawat. hehe.., oya yang mau pake
Headset silakan dibeli ya, Batik Air tidak menyediakan
Headset secara percuma, tidak sepergi Garuda yang meminjamkan secara percuma. Di Batik Air, harga
Headset jika berminat beli sekitar IDR 25 ribu. Haha.. sama ya kayak abangnya Lion Air, yang jual produk2 di dalam pesawat. [caption id="attachment_286211" align="alignleft" width="300" caption="Box Makanan Batik Air"]
[/caption] 4. Layanan Makanan. Nah ini juga ga kalah penting sebagai maskapai yang mengusung konsep
Full Services. Hiburan udah, Majalah buat baca udah, Koran seadanya juga udah ada, gimana dengan makanan yang ditawarkan? Batik Air memberikan sekotak makanan ke setiap penumpang yang ada di dalam pesawat, dengan box bercorak batik. Isi didalam nya cukup sederhana, dengan satu botol air mineral kecil plus roti keju yang mungkin cukup untuk sekedar sarapan. Okelah dalam hati saya, akhirnya saya menunggu layanan lain, yaitu penawaran minuman secara cuma-cuma seperti yang ditawarkan oleh Garuda Indonesia. Pasti tau dong gimana pramugari Garuda nanyaiin ke tiap penumpang dengan ramahnya "Bapak/Ibu, mau kopi, teh atau Jus?" sejurus kemudian mereka (FAnya Garuda ya) akan memberikan pesanan yang kita mau. Nah di Batik Air, kita tidak menemukan layanan seperti ini, selepas pembagian jatah box sarapan, para pramugarinya akan menghilang entah kemana, dan akan kembali sekitar 5 menit lagi ke penumpang sambil bertanya "Bapak/Ibu sampah nya boleh saya ambil? haha.. saya sedikit kaget juga sih, memang Batik Air harus banyak2 belajar ya buat mengusung konsep
Full Services tp gpp, namanya juga baru kan ya? jadi buruan belajar ya sama Garuda Indonesia ;) Baik itu saja yang dapat saya sampaikan, Batik air memang harus banyak belajar dengan pengusung konsep
Full Services lainnya seperti Garuda Indonesia. Batik Air tetap saya apresiasikan, Lion Group memang benar2 luar biasa, semoga Lion Group bisa membuat nama Indonesia di dunia ya. Semoga informasi ini berguna untuk teman-teman yang mungkin akan naik pesawat Batik Air sebagai teman perjalanan nya. Selamat Sore
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Travel Story Selengkapnya