Apabila Anda Pak RT/tetuah lingkungan atau siapapun yang punya legalisasi lebih di wilayah tertentu, berilah edukasi lebih kepada warga Anda apabila di wilayah tersebut terdapat anak autisme. Masih banyak komunitas yang menganggap aneh, terganggu, bahkan menjauhi keluarga yang terdapat anak autisme. Saya sendiri masih kesal jika di pusat perbelanjaan adik saya berteriak tiba-tiba orang-orang terus menerus melihati keluarga kami sampai sekitar satu menit lebih. Maka dari itu saya sudah bilang dari awal untuk soal gangguan mental, orang Indonesia masih norak. Data Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak RI menyatakan di tahun 2018 laju perkembangan autisme berada pada angka 500 orang per tahun. Jadi jangan norak lagi.
Akhir kata, janganlah malu jika keluarga Anda mengalami gangguan autisme. Mereka adalah anggota keluarga yang sama dengan Anda bahkan lebih jika sudah menemukan bakatnya. Tidak semua yang multitasking lebih dari Anda! Saya suka dibercandai ibu saya apabila adik saya dibawa ke Amerika Serikat dan belajar masak, bisa-bisa jadi koki mendunia dan gajinya jauh di atas pekerjaan insinyur kelak. Saya juga memohon doa untuk adik saya supaya di hari ulang tahunnya ini semakin panjang umur, sehat, dan membaik kondisi mentalnya. Aamiin..
Referensi:
1. Buku : Nutrient Power karya William J. Walsh, Ph.D.
2. Jurnal : http://digilib.uinsby.ac.id/3201/5/Bab%202.pdfÂ