Penyebab Autisme dan Fakta Unik
Autisme disebabkan oleh banyak faktor. Genetik sebagai faktor dasar kehidupan manusia pastinya punya peran penting, di mana keterlambatan ekspresi gen atau bahkan tidak diekspresikannya gen serta faktor keturunan menjadi alasan terjadinya autisme. Kondisi epigenetik (perubahan aktivitas genetik yang bukan disebabkan oleh DNA) juga punya peranan penting dalam terjadinya gangguan autisme. Tetapi terdapat suatu fakta menarik mengenai penyebab autisme: karakteristik biokimia.
Percaya atau tidak, biokimia mempunyai peranan besar dalam terjadinya autisme dan gangguan mental lainnya. Karakteristik biokimiawi pada autisme beberapa di antaranya adalah kekurangan glutation, under-metilasi, kadar logam yang tinggi, kekurangan seng, kekurangan vitamin A, kadar pirol pada urin yang tinggi, kadar protein metalothionein sangar tendah, tingginya karboksietilpirol, dan kekurangan selenium dan sistein.
Dibalik apa itu penyebab autisme, mungkin sebenarnya mereka dihadirkan Tuhan sebagai makhluk yang canggih untuk mengingatkan kita dengan sesama. Sehingga, memang beberapa faktor tidak bisa dihindari. Sebagai manusia yang patut berusaha, setidaknya ada usaha-usaha yang bisa dilakukan untuk menjadi upaya baik preventif maupun represif dari adanya kelainan autisme.
Upaya Murah nan Logis untuk Autisme
Autisme tidak memilih orang kaya atau miskin, putih atau hitam, pintar atau bodoh. Sehingga butuh solusi yang mudah, murah, dan masih masuk akal supaya autisme dapat mudah diatasi dan dipahami sekitar masyarakat.
1. Pola Makan
Seringkali orang dengan gangguan autisme melakukan diet. Faktor-faktor biokimiawi yang sudah saya sebutkan di atas dapat dikurangi atau dilebihkan pada orang autisme. Contohnya mengurangi makanan yang memiliki kadar logam tinggi dan memperbanyak vitamin A. Tetapi kecenderungan banyak autisme yang "suka makan" perlu dikontrol. Karena faktanya, lebih banyak orang dengan gangguan mental karena "kelebihan" daripada "kekurangan". Melakukan pengontrolan ke dokter menjadi pilihan yang sangat tepat apabila Anda punya kemampuan dan rezeki lebih.
2. Perlakuan
Jangan menganggap anak Anda gila! Autisme harus diterima dengan lapang dada dan penuh keikhlasan. Bilamana anak Anda merobek-robek sesuatu di depannya, siapa tahu itu karya seninya? Atau jika anak Anda memecahkan telur berkali-kali, siapa tahu dia akan menjadi koki terkenal di masa mendatang? Terapi-terapi seperti selalu mengajak bicara, menarik atensi dengan baik, serta memberikan kehangatan dalam keluarga juga sangat penting untuk kehidupan orang autisme.
3. Lingkungan