Mohon tunggu...
REZA GURNING
REZA GURNING Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Model Komunikasi dalam Menurunkan Kecemasan Pedagang Pasar terhadap Vaksinasi Virus Corona

4 Desember 2021   09:13 Diperbarui: 4 Desember 2021   10:10 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Arahan Bapak Presiden sudah jelas bahwa vaksin di distribusikan sebanyak 50% melalui Dinas Kesehatan, 25% melalui  Polri, dan 25% melalui TNI. Jadi, pengelola pasar harus aktif berkoordinasi dengan pihak terkait agar bisa mendirikan sentra vaksinasi di pasar sehingga vaksinasi untuk pedagang  pasar bisa di percepat. pengelola pasar juga bisa menyediakan swab antigen di pasar untuk terus memonitor penyebaran Covid-19 di pasar tersebut",jelas menko Airlangga  dalam audiensi di Jakarta, selasa (21/09/2021)

4.IDENTIFIKASI TINGKAT KECEMASAN SEBELUM DI BERIKAN MODEL KOMUNIKASI SHANNON WEAVER

Hal ini dapat di lihat dari hasil wawancara dan observasi  yang telah di lakukan oleh peneliti, di mana pada pedagang pasar yang mengalami kecemasan ringan dan sedang mengatakan bahwa ia merasa gugup, takut, cemas, kecemasan yang di rasakan oleh pedagang pasar tidak hanya terungkap dari hasil wawancara yang telah di lakukan oleh peneliti dengan lansia, tetapi dapat juga di lihat dari hasil observasi pedagang pasar  tampak gelisah, dan tekanan tinggi. menurut maramis (2007), kecemasan (anxiety) dapat di bedakan kecemasan (tidak jelas cemas terhadap apa ) dari ketakutan atau fear (jelas atau takut terhadap apa) komponen psikologinya dapat dapat berubah khawatir, gugup, tegang, cemas, rasa tidak aman, takut, lekas terkejut sedangkan komponen jenis somatiknya misalnya palpiteasi, keringat dingin pada telapak tangan , telanan darah meninggi, respon kulit terhadap aliran listrik vulganik berkurang, peristaltik bertambah, lekositosis. penurunan kecemasan dapat di atasi dengan penerapan model komunikasi shannon weaver, karena salah satu tujuan  dari model komunikasi shannon weaver  adalah pedagang pasar dari reaksi penolakan menjadi kooperatif

A.TEKNIK PERAWATAN PEDAGANG PASAR PADA REAKSI PENOLAKAN

penolakan adalah ungkapan ketidakmampuan seseorang untuk mengakui secara sadar terhadap pikiran, keinginan, perasaan atau kebutuhan kepada kejadian-kejadian nyata atau suatu yang merupakan agan ancaman. Penolakan merupakan reaksi ketidak siapan pedagang pasar menerima perubahan yang terjadi pada dirinya. perawat dalam menjalanin komunikasi perlu memahami kondisi ini sehingga dapat menjalani komunikasi yang efektif tidak menyinggung perasaan pedagang pasar yang relative sensitive. Ada beberapa langkah yang biasa di lakukan untuk menghadapi klien pedagang pasar dengan reaksi penolakan antara lain:

1). Kenali segera reaksi penolakan klien pedagang pasar membiarkan klien pedagang psar bertingkah laku dalam tenggang waktu tertentu. Hal ini merupakan mekanisme penyesuaian diri ini  tidak membahayakan klien, orang lain serta lingkungan kemudian lakukan langkah berikut ini:

a). Identifikasi pikiran-pikiran yang paling membahayakan dengan cara mengobservasi klien bila sedang mengalami puncak reaksinya.

b). ungkapan kenyataan yang di alami klien secara berlahan-lahan di mulai dari kenyataan yang merisaukan

c). jangan menyokong penolakan klien akan tetapi berikan perawatan yang cocok bagi klien dan bicarakan sesering mungkin bersamanya jangan sampai menolak.

2. Orientasi klien pedagang pasar pada pelaksanaan perawatan diri sendiri langkah tersebut bertujuan untuk mempermudah proses penerimaaan klien terhadap perawat yang akan dilakukan serta upaya untuk memandirikam klien jalan sebagai berikut:

a) Libatoan klien dalam perawatan dirinya, misalnya dalam perencanaan waktu, tempat dan macam perawatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun