Mohon tunggu...
Reza Firnanto
Reza Firnanto Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Akuntansi Universitas Pekalongan

Buruh tulis yang suka dengan Chelsea FC dan sedang menimba ilmu Akuntansi di Universitas Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Atasi Somatic Symptom Disorder dengan Cognitive Behavioral Therapy

21 November 2020   13:00 Diperbarui: 24 November 2020   20:40 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terapi perilaku kognitif bisa dilakukan dalam sesi personal, baik bertatap muka maupun melalui media, seperti telepon dan panggilan video. Terapi juga bisa dilakukan dengan cara berkelompok, baik bersama keluarga maupun bersama orang-orang yang mengalami hal serupa. Bahkan, ada beberapa kondisi yang memungkinkan terapi bisa dilakukan secara online melalui komputer.

Pada umumnya, terapi perilaku kognitif dilakukan selama 30--60 menit dalam tiap sesinya. Pada sesi pertama, biasanya terapis dan pasien akan saling memastikan bahwa terapi ini merupakan terapi yang tepat untuk mengatasi masalah pasien. Terapis juga akan memastikan bahwa pasien akan nyaman saat terapi berlangsung.

Selanjutnya, terapis akan menanyakan latar belakang dan masa lalu pasien. Walaupun terapi lebih fokus pada kondisi saat ini, tetapi bisa saja penyebab dari masalah yang dialami pasien berhubungan dengan masa lalunya. Terapis juga akan mengajukan sejumlah pertanyaan yang mungkin menjadi faktor penyebab pasien mengalami masalah tersebut, misalnya riwayat medis atau peristiwa tertentu.

Apabila penyebab dan masalahnya telah diketahui, terapis akan meminta pasien untuk mengungkapkan pemikiran dan perasaannya terkait masalah tersebut. Dalam proses ini, pasien akan disuruh membuat catatan yang memudahkan pasien untuk memahami respons negatifnya terhadap masalahnya, baik dalam pola pikir, emosi, maupun perilaku. Setelah itu, terapis dan pasien akan berdiskusi mengenai dampak respons negatif tersebut pada dirinya, serta bagaimana cara agar respons negatif itu menjadi positif. Yang terakhir, terapis akan menyarankan pasien untuk membiasakan diri merespons sesuatu dengan positif dalam aktivitasnya sehari-hari.

Itulah cara mengatasi gangguan somatisasi dengan terapi perilaku kognitif. Semoga bermanfaat dan memotivasi kamu untuk segera menghubungi terapis dan melakukan terapi perilaku kognitif. Yang terpenting, meski semua sesi terapi sudah dilalui, semua hal positif yang diperoleh dari terapi harus tetap diterapkan. Hal ini penting, agar gangguan tersebut tidak muncul kembali. Keep healthy and enjoy with your life!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun