Mohon tunggu...
REZA DWI KURNIAWAN
REZA DWI KURNIAWAN Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa Falkutas Ekonomi dan Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Krisis ekonomi di tahun 2025 : Indonesia terdesak penuruan ekonomi

18 Maret 2025   20:15 Diperbarui: 18 Maret 2025   20:15 2546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara itu, ketimpangan ekonomi semakin nyata. Kesenjangan antara kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi dan rendah semakin melebar, menciptakan ketidakpuasan sosial yang berpotensi memicu ketidakstabilan. Ketidakpuasan ini tercermin dalam meningkatnya kritik terhadap kebijakan ekonomi pemerintah, baik dari masyarakat, akademisi, maupun kelompok oposisi.

Dalam situasi seperti ini, pemerintah menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas sosial dan politik. Masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi cenderung menjadi lebih vokal dalam menuntut perubahan kebijakan. Jika respons pemerintah tidak memadai, bukan tidak mungkin terjadi gelombang protes yang semakin meluas.

Salah satu langkah yang dapat diambil adalah mempercepat reformasi ekonomi yang lebih inklusif. Pemerintah perlu mengalihkan fokus dari proyek-proyek besar yang bergantung pada utang ke program-program yang lebih langsung menyentuh masyarakat, seperti insentif bagi UMKM, reformasi tenaga kerja, serta kebijakan yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Selain itu, diperlukan kebijakan fiskal yang lebih disiplin dan transparan. Pemborosan anggaran harus dikurangi, sementara alokasi belanja harus lebih tepat sasaran. Pemerintah juga perlu mencari sumber pendapatan baru yang lebih berkelanjutan, misalnya dengan memperbaiki sistem perpajakan serta mendorong inovasi di sektor ekonomi digital.

Penting juga bagi pemerintah untuk membangun kembali kepercayaan publik dan investor. Langkah-langkah konkret seperti reformasi birokrasi, pemberantasan korupsi, serta kebijakan ekonomi yang lebih konsisten dapat membantu menciptakan kepastian dan stabilitas yang dibutuhkan untuk menarik kembali investasi.

Di tengah tantangan ini, peran sektor swasta dan masyarakat sipil juga tidak bisa diabaikan. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan organisasi masyarakat diperlukan untuk mencari solusi yang dapat mendorong pemulihan ekonomi secara lebih cepat dan berkelanjutan.

Sementara itu, sektor pendidikan dan pelatihan tenaga kerja harus diperkuat untuk menghadapi tantangan ekonomi masa depan. Dengan meningkatnya otomatisasi dan digitalisasi, tenaga kerja Indonesia harus dipersiapkan agar tetap kompetitif di pasar global yang semakin dinamis.

Krisis ekonomi ini juga menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengembangkan strategi jangka panjang yang lebih berkelanjutan. Ketergantungan pada utang dan eksploitasi sumber daya alam harus dikurangi, sementara pembangunan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi harus menjadi prioritas utama.

Di sisi lain, upaya untuk memperkuat ketahanan pangan dan energi juga menjadi semakin mendesak. Dengan meningkatnya ketidakpastian global, Indonesia perlu memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat tetap terjamin tanpa terlalu bergantung pada impor.

Tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini memang besar, tetapi bukan berarti tidak dapat diatasi. Dengan kebijakan yang tepat dan implementasi yang efektif, ekonomi Indonesia masih memiliki potensi untuk bangkit dan berkembang lebih kuat di masa depan.

Namun, jika langkah-langkah perbaikan tidak segera dilakukan, risiko krisis yang lebih dalam semakin nyata. Oleh karena itu, pemerintah harus bertindak cepat, tidak hanya dengan respons jangka pendek tetapi juga dengan strategi jangka panjang yang lebih berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun