Mohon tunggu...
Reza Dwi Arianto
Reza Dwi Arianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

mahasiswa Ilmu Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Press Release Mahasiswa Membangun 1000 Desa Universitas Brawijaya Kelompok 732 Desa Kebaron

31 Agustus 2023   14:30 Diperbarui: 31 Agustus 2023   14:40 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan mahasiswa memadukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu program "Mahasiswa Membangun Desa" (MMD) di Universitas Brawijaya melibatkan implementasi hasil pembelajaran dan penelitian yang dilakukan oleh dosen, yang kemudian diseminasi melalui kelas kolaboratif. Selain itu, program ini juga melibatkan kegiatan pengabdian bersama masyarakat untuk menerapkan pengetahuan dan teknologi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan visi dan misi Universitas Brawijaya. Melalui MMD, pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan oleh dosen diimplementasikan dalam kegiatan kolaboratif dengan mahasiswa dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengaplikasikan hasil penelitian dan pendidikan guna memberikan manfaat langsung kepada masyarakat di desa. Dalam konteks ini, MMD berperan sebagai sarana untuk mengaplikasikan pengetahuan dan teknologi dalam rangka memajukan kesejahteraan masyarakat.

Desa Kebaron menjadi salah satu lokus pelaksanaan kegiatan MMD ini. Desa Kebaron terletak di Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo. Jarak Universitas Brawijaya dengan Desa Kebaron sejauh 68 km apabila ditempuh menggunakan kendaraan seperti mobil dan motor. Pengembangan suatu desa perlu memerhatikan potensi dan masalah yang dapat dikaji dalam penentuan inovasi dan kontribusi. Hal yang perlu difokuskan di Desa Kebaron, Kecamatan Tulangan yaitu bidang pariwisata, pendidikan, UMKM, dan kesehatan. Desa ini memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang berfokus pada bidang pariwisata yaitu Wisata Kaki Bumi Petik Jambu. Namun dalam pengelolaannya masih terdapat hal-hal yang perlu dibenahi seperti k promosi pariwisata masih belum maksimal dan prasarana wisata masih belum memadai. Selain itu, Desa Kebaron juga perlu adanya pembimbingan terkait sosialisasi kesehatan untuk usia dini serta dalam bidang manajemen usaha desa, perlu adanya sosialisasi terkait pengelolaan usaha agar Desa Kebaron dapat menjadi desa dengan indeks "Maju". Maka dari itu perlu adanya kontribusi dari ilmu-ilmu yang didapatkan oleh mahasiswa untuk mengembangkan potensi dan menyelesaikan masalah di Desa Kebaron, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.

Optimalisasi potensi Desa Kebaron dilakukan mengacu pada fokus-fokus yang membagi anggota kelompok menjadi empat tim fokus. Tim ini nantinya yang akan mengoptimalkan potensi desa dalam pengentasan masalah yang ada di Desa Kebaron. Terdapat tiga tim yang berfokus pada pengmbangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Tim tersebut adalah tim fasilitas, tim produk, dan tim marketing. Tim fasilitas berfokus untuk mengembangkan fasilitas yang berlandaskan fasilitas wisata yang ideal. Tim produk merupakan tim yang berfokus pada hasil-hasil sampingan lain dari pemanfaaatan pohon jambu. Dan tim marketing berfokus pada pemasaran produk olahan maupun Wisata Kaki Bumi Petik Jambu itu sendiri. Serta satu tim yang berfokus pada kesehatan utamanya keseimbangan gizi.

MMD UB Desa Kebaron (dokpri)
MMD UB Desa Kebaron (dokpri)

Program kerja yang pertama berfokus pada fasilitas wisata yang dapat menunjang terciptanya kebersihan. Penangung jawab dari program kerja ini merupakan Mahardhika Putra Ariyantono. Sesuai dengan analisis kondisi serta potensi desa, ditemukan permasalahan bahwa masih belum ada kesadaran untuk mengelola dan mengolah sampah yang terdapat di Wisata Kaki Bumi. Hal tersebut didukung dengan tidak adanya tempat sampah yang memfasilitasi dan memotivasi para pengelola pariwisata dan pengunjung untuk mengelola dan mengolah sampah. Dari permasalahan tersebut maka terbentuk program kerja sekaligus sebagai alternatif solusi yang dapat dilakukan yaitu pembuatan tempat sampah dan pengadaan keranjang sebagai sarana untuk memfasilitasi dan memotivasi para pihak pengelola pariwisata, pengunjung, serta masyarakat sekitar agar menjaga kebersihan area wisata. Tempat sampah ini dirasa sangat efektif untuk mengurangi sampah-sampah plastik yang tercecer di bawah pohon jambu. Dengan adanya tempat sampah yang ditempatkan di beberapa titik, pengelola wisata dapat menjaga kebersihan lingkungan dengan lebih baik. Sampah-sampah dapat dikumpulkan dan dibuang secara teratur, sehingga lingkungan tetap bersih dan indah. Dengan adanya penempatan tempat sampah yang memadai, citra tempat wisata dapat meningkat di mata pengunjung dan masyarakat luas. Tempat wisata yang bersih dan terjaga kebersihannya akan memberikan kesan positif dan menarik bagi pengunjung.

MMD UB Desa Kebaron (dokpri)
MMD UB Desa Kebaron (dokpri)


Selain pembuatan tong sampah, keranjang buah dapat menjadi alternatif yang baik untuk mengurangi penggunaan sampah plastik di tempat wisata. Keranjang buah dapat digunakan berulang kali, sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Dengan menggunakan keranjang buah, pengunjung dapat mengurangi penggunaan plastik kresek yang sulit terurai dan dapat mencemari lingkungan. Selain itu, dalam konteks penggunaannya di tempat wisata, keranjang buah dapat memberikan nilai tambah dalam hal estetika dan kebersihan lingkungan. Keranjang buah memiliki tampilan yang lebih estetik dan menarik dibandingkan dengan plastik kresek yang terlihat biasa dan kurang menarik. Keranjang sampah yang diadakan sebanyak 15 buah keranjang. Keranjang kemudian diserahkan kepada ketua Bumdes Wisata Kaki Bumi Petik Jambu pada tanggal 03 Agustus 2023 di lokasi wisata.

Program Kerja Peningkatan Fasilitas dan Aksesibilitas Wisata Petik Jambu di Desa Kebaron, Tulangan, Sidoarjo melalui Optimalisasi Papan Penunjuk Jalan oleh Mahasiswa Membangun Desa-1000D yang telah dilaksanakan di Desa Kebaron, telah sukses mengimplementasikan program inovatif untuk meningkatkan fasilitas dan aksesibilitas destinasi wisata petik jambu melalui pengoptimalan papan penunjuk jalan. Dengan fokus pada tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan daya tarik wisata petik jambu di wilayah ini, program ini melibatkan langkah-langkah konkret yang meliputi analisis mendalam terhadap lokasi wisata, perancangan kreatif papan penunjuk jalan yang informatif, serta penempatan strategis untuk memastikan wisatawan mudah menemukan destinasi. Pemasangan papan penunjuk jalan telah berlangsung sesuai rencana, memungkinkan wisatawan mendapatkan petunjuk yang jelas dan merasakan pengalaman yang lebih lancar selama wisata mereka. 

MMD UB Desa Kebaron (dokpri) (dokpri)
MMD UB Desa Kebaron (dokpri) (dokpri)

Dalam implementasinya, program ini melalui berbagai tahap, termasuk tahap analisis lokasi, pembangunan papan penunjuk jalan, dan evaluasi terhadap efektivitasnya. Hasil capaian program ini sangat signifikan, seperti tersedianya navigasi yang lebih sederhana bagi wisatawan berkat adanya papan penunjuk jalan, serta akses yang lebih mudah dan jelas menuju destinasi wisata petik jambu. Dengan terlaksananya program "Meningkatkan Fasilitas dan Aksesibilitas Wisata Petik Jambu melalui Optimalisasi Papan Penunjuk Jalan," Desa Kebaron bersama-sama dengan para Mahasiswa Membangun Desa-1000D (MMD-1000D) telah membuktikan komitmennya dalam menghadirkan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di wilayah ini.

MMD UB Desa Kebaron (dokpri)
MMD UB Desa Kebaron (dokpri)

Program kerja selanjutnya fokus pada peningkatan fasilitas dengan pembuatan spot foto untuk menjadi salah satu daya tarik keunikan dari Wisata Kaki Bumi yang terletak di Wisata Petik Jambu di Desa Kebaron, Tulangan, Sidoarjo. Dari hasil survey dan diskusi yang dilaksanakan dari kelompok MMD 732, Salah satu permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah kekurangan area yang menarik untuk berfoto di tempat wisata merupakan permasalahan yang sangat penting. Secara spesifik, dalam hal ini, kekurangan spot untuk berfoto yang mampu menggambarkan keindahan pohon-pohon di lingkungan wisata kebun jambu. Maka dari permasalahan yang ada, salah satu solusi yang ditawarkan di Desa Kebaron adalah membuat spot foto berbentuk hati dengan menggunakan ranting jambu biji. Solusi ini bertujuan untuk menciptakan ruang yang menarik bagi wisatawan untuk berfoto, sekaligus meminimalisir limbah ranting jambu biji yang dapat berdampak buruk bagi lingkungan.

Dalam Pelaksanaannya, program kerja ini dibagi menjadi 4 jadwal acara, yaitu briefing ide, pembelian alat serta bahan, pembuatan kerangka, dan pengecatan. Lalu adapun tahap implementasi yang dibagi menjadi 3, yaitu tahap pengumpulan limbah ranting/cabang pohon jambu biji, desain struktur, dan tata letak lokasi. Meskipun ada beberapa kendala, pencapaian akhir dari program kerja Mahasiswa Membangun Desa-1000D (MMD-1000D) Universitas Brawijaya telah berhasil dan sukses sesuai dengan rencana awal. Spot Foto berbentuk hati ini dapat menjadi daya tarik tambahan Wisata Bumi Jambu Petik, meningkatkan nilai kunjungan dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan. 

MMD UB Desa Kebaron (dokpri)
MMD UB Desa Kebaron (dokpri)

Program kerja Sosialisasi Digital Marketing  dilaksanakan di Balai Desa Kebaron. Mengapa memilih sasaran pengelola Wisata Kaki Bumi Petik Jambu dan para pelaku UMKM dalam upaya sosialisasi memiliki alasan yang mendalam. Dikarenakan, Wisata Kaki Bumi Petik Jambu dan Sentra Kuliner UMKM sebenarnya memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dikenal masyarakat luas, namun sumber daya manusia yang mengelola masih dikatakan kurang memahami terkait Digital Marketing, memberikan pemahaman dasar tentang pemasaran digital bukan hanya memberikan bekal awal yang kuat, tetapi juga membantu meningkatkan pendapatan ekonomi Desa Kebaron. Melalui program ini, kami dapat menumbuhkan minat pengelola wisata dan pelaku UMKM terhadap pemasaran digital dan mengembangkan keterampilan dan kreativitas pembuatan konten. Dengan memberikan pengalaman praktis dan studi kasus, diharap pengelola wisata dan pelaku UMKM dapat melihat konkrit bagaimana teknologi digital dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

MMD UB Desa Kebaron (dokpri)
MMD UB Desa Kebaron (dokpri)

Kegiatan sosialisasi untuk memanfaatkan komoditas jambu biji menjadi produk olahan sabun dilatarbelakangi oleh banyaknya komoditas jambu biji di Desa Kebaron. Jumlah komoditas yang melimpah ini dinilai memerlukan adanya pengelolaan untuk memaksimalkan sumber daya dan nilai jual komoditas. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat khususnya kader PKK Desa Kebaron mengenai manfaat dan cara mengolah daun jambu biji menjadi sabun batang organik yang ramah lingkungan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan program kerja sosialisasi ini diisi dengan penyampaian materi perihal pengolahan dan pemanfaatan daun jambu serta keuntungan dari pengolahan ini menjadi suatu produk. Hal ini memiliki tujuan untuk menarik masyarakat agar ikut serta dalam program pemberdayaan ini. Peserta diberikan pengetahuan mulai dari manfaat daun jambu biji bagi kesehatan kulit dan cara mengolahnya menjadi ekstrak yang dapat digunakan sebagai bahan sabun batang, metode-metode pembuatan sabun batang, langkah-langkah pembuatan sabun batang secara sederhana dan aman, kesadaran akan pentingnya bahan-bahan alami dalam produk sabun, dan pentingnya pengolahan dan pemanfaatan suatu komoditas menjadi sebuah produk. Target program kerja ini adalah peserta program diharapkan terampil dalam membuat produk sabun dari daun jambu biji. Kemudian bisa memasarkan produk hasil pelatihan secara online dan bisa membentuk kelompok UMKM. Sehingga luaran utama yang ingin dicapai yakni masyarakat terutama ibu-ibu PKK bisa mandiri secara ekonomi melalui UMKM sabun berbahan daun jambu biji.

MMD UB Desa Kebaron (dokpri)
MMD UB Desa Kebaron (dokpri)
Salah satu permasalahan pada Desa Kebaron yaitu kurang inovatif dalam pengelolaan komoditas unggulan yang ada. Desa Kebaron sebagai desa wisata yang terkenal dengan Wisata Kaki Bumi Petik Jambu-nya belum menerapkan pemanfaatan komoditas unggulan yang ada dengan optimal. Solusi yang dapat diberikan dari salah satu permasalahan di Desa Kebaron yang telah disebutkan yaitu dengan mengoptimalkan pemanfaatan komoditas unggulan  berupa daun jambu biji. Hal tersebut dapat diawali dengan melakukan dan workshop pemanfaatan daun jambu biji menjadi sabun batang. Workshop ditujukan terhadap ibu-ibu PKK Desa Kebaron.

Sosialisasi dilakukan dengan memberikan penjelasan terlebih dahulu perihal pengolahan dan pemanfaatan daun jambu serta keuntungan dari pengolahan produk ini. Hal ini memiliki tujuan agar menarik masyarakat untuk ikut serta dalam program pemberdayaan ini. Selain itu, dilakukan workshop dengan melakukan pendampingan langkah-langkah pembuatan sabun batang dengan ekstrak daun jambu biji. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah partisipatif dan kolaboratif. Hal ini bertujuan agar masyarakat paham dan terampil dalam membuat produk. Masyarakat juga diajarkan pengemasan produk yang baik dan menarik.

MMD UB Desa Kebaron (dokpri)
MMD UB Desa Kebaron (dokpri)
Stunting adalah suatu penyakit yang berfokus pada penghambatan proses tumbuh kembang pada anak-anak. Stunting merupakan dampak dari kekurangan gizi kronis yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Stunting dipengaruhi oleh beberapa faktor baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu di Desa Kebaron terdapat kader-kader stunting yang bergerak di bawah naungan posyandu. Melalui kegiatan posyandu ini, ibu-ibu diberikan pemeriksaan gratis terhadap balitanya sekaligus edukasi tentang pentingnya gizi pada anak. Stunting menjadi fokus masalah utama bagi pemerintah di desa Kebaron. Untuk itu selain menggerakkan para kadernya di lingkup posyandu. Desa bersama posyandu memiliki program kerja untuk meningkatkan taraf gizi pada balita. Program kerja tersebut berupa makan bersama empat sehat lima sempurna setelah pemeriksaan ulang dari kader.

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi yaitu terkait kurangnya kesadaran mengenai pencegahan, bahaya, dan dampak stunting, maka dibuat program kerja yang harapannya mampu membantu menyebarluaskan informasi terkait permasalahan tersebut. Program kerja yang dilakukan sebagai solusi permasalahan tersebut, yaitu Upaya Pencegahan Stunting di Tingkat Sekolah Dasar Melalui Media Narasi Edukatif. Untuk menjalankan program kerja tersebut dilakukan survey lapangan, koordinasi dengan perwakilan perangkat desa, koordinasi dengan pihak sekolah untuk menentukan waktu sosialisasi. Demikian juga adanya sosialisasi ini untuk mendukung upaya para kader stunting di tingkat posyandu agar kasus stunting juga berkurang baik ditingkat balita posyandu maupun anak-anak di Sekolah Dasar Negeri Desa Kebaron.

MMD UB Desa Kebaron (dokpri)
MMD UB Desa Kebaron (dokpri)
MMD UB Desa Kebaron (dokpri)
MMD UB Desa Kebaron (dokpri)

Kehadiran dan kemajuan dalam perkembangan teknologi telah menarik banyak minat serta cara-cara dalam melakukan perjalanan wisata.  Pengaruh besar dari perkembangan teknologi di bidang pariwisata mampu dilihat munculnya media sosial sebagai sarana mempromosikan suatu objek wisata. Pada era ini, media sosial telah menjadi "jimat jitu" yang mampu digunakan sebagai "pelet" agar masyarakat berkunjung pada suatu objek wisata.

Kehadiran media sosial seperti: Facebook, Instagram, Tik Tok, serta Youtube memiliki peran penting untuk menarik minat dari kaum milenium. Kaum milenium akan lebih percaya dengan ulasan-ulasan serta yang wisatawan bagi pada media sosial. Kehadiran media sosial dalam dunia pariwisata juga mampu mempermudah bagi turis untuk mendapatkan informasi secara lengkap baik berhubungan dengan penginapan, harga masuk suatu objek wisata, transportasi, serta kuliner dan atraksi yang dapat dinikmati. Oleh karena itu kami membuat Program Kerja Optimalisasi Digital Marketing Melalui Konten Media Sosial Pada Wisata Kaki Bumi Petik Jambu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun