Mohon tunggu...
Reyvan Maulid
Reyvan Maulid Mohon Tunggu... Freelancer - Writing is my passion
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penyuka Seblak dan Baso Aci. Catch me on insta @reyvanmaulid

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Invensi Green Jobs, Transformasi Ketenagakerjaan Menuju Net Zero Emissions

17 Oktober 2021   13:02 Diperbarui: 17 Oktober 2021   13:03 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pekerjaan"Green Jobs". Photo by Alma Laboris

Green jobs dapat menjadi angin yang menyegarkan bagi sektor ketenagakerjaan Indonesia karena tingginya tingkat pengangguran terbuka sebesar 17,66% berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2021. Jujur saya sendiri juga sedang mengalami kemelutnya pengangguran dan sulitnya mencari kerja di era pandemi saat ini. Banyak dari mereka mengalami PHK atau pemutusan hubungan kerja. 

Ditambah lagi adanya pekerja sektor informal yang kehilangan pekerjaan, resign karena tidak sanggup, pekerjanya banyak yang dirumahkan, usaha-usaha yang awalnya ramai dikunjungi sekarang sedang mengalami pasang surutnya. Saya sendiri pun juga menganggur hampir 2 tahun. Lulus Sarjana S1 bulan Desember tahun 2019 wisuda saya juga di bulan Desember tahun 2020. saya pun melakukan sebuah cara dengan menjadi seorang freelancer sebagai content writer.

Melihat situasi yang sulit dan uncertainty condition di saat ini, maka green jobs dapat menjadi solusi atas permasalahan ketenagakerjaan saat ini. Semangat era kenormalan baru ini bisa diterapkan dalam aspek green jobs ini. Green jobs menjadi sebuah pintu yang bisa dipilih bagi generasi muda yang sangat peduli pada Indonesia yang bersih dan ramah lingkungan. Green jobs juga menjadi alternatif bagi para generasi millenial untuk mencari referensi pekerjaan dengan kehadiran beberapa profesi. 

Seiring dengan adanya pandemi, generasi muda bisa melakukan transformasi dari pekerjaan yang berorientasi model ekonomi karbon ke model ekonomi hijau yang ramah dan berwawasan lingkungan. Green jobs menjadi investasi mahal dan bernilai, syukur-syukur generasi muda bisa membuka lapangan pekerjaan sehingga tidak perlu capek-capek menunggu lowongan kerja. Menciptakan green jobs bagi anak muda berarti menunjukkan andil untuk berkontribusi dalam mendukung emisi rendah dan menggapai net zero emission.


Implementasi Green Jobs dalam Mencapai Target Net Zero Emission

Salah satu sektor yang erat kaitannya dengan net zero emission adalah sektor EBT atau energi baru dan terbarukan. Reka cipta penggunaan EBT di Indonesia telah menunjukkan hasilnya seperti pemanfaatan energi solar, panel surya, biogeothermal, gelombang laut, energi batubara dan lain-lain tersebar dan dimanfaatkan di seluruh penjuru tanah air Indonesia. Sektor EBT mampu menjadi ujung tombak dalam menggapai target net zero emission.

Penerapan green jobs dalam sektor energi baru dan terbarukan nyatanya masih sedikit yang peduli dan melek akan lingkungan. Kalau dibandingkan dengan pekerjaan sektor lain masih jauh dari segi jumlahnya. Berikut adalah cara untuk bisa berkontribusi mencapai target net zero emission melalui implementasi green jobs. Siapa tahu cara ini bisa diterapkan untuk menjadi referensi nyata andil dalam pelestarian lingkungan khususnya net zero emission:


1.Bekerja dalam bidang lingkungan (NGO atau organisasi-organisasi yang berfokus pada isu lingkungan).
Bekerja sebagai pegiat lingkungan dan terlibat dalam aktivitas lingkungan menjadi langkah kedepan dalam misi penyelamatan lingkungan. Salah satunya bekerja di NGO atau organisasi bidang lingkungan.

 Aksi yang bisa dilakukan untuk membantu pemerintah dalam mencapai target net zero emission yakni menyusun program lingkungan seperti pemberdayaan masyarakat terkait pentingnya lingkungan, edukasi mengurangi emisi, mendorong gebrakan pemanfaatan energi terbarukan dalam menyongsong net zero emission, menyusun cara agar Indonesia bisa tepat waktu untuk mencapai target NZE atau net zero emission, promosi produk energi terbarukan dan lain-lain.


2.Aktif menulis dan menyuarakan isu-isu seputar lingkungan.
Sadar enggak sih, dengan kita berkontribusi untuk menulis isu-isu lingkungan, kita juga turut andil dalam mengamati permasalahan sekitar, peka akan kebijakan-kebijakan berwawasan lingkungan dan isi kontennya mengedukasi khalayak untuk peduli lingkungan, isu yang sedang trend tentang lingkungan, menawarkan ide terkait alternatif penyelesaiannya dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan. Seperti yang sedang saya lakukan contohnya saat ini yaitu mengikuti kompetisi menulis dengan tema net zero emission.

3.Menjadi seorang fotografer atau content creator lingkungan.
Kalian pasti tahu kan Mongabay Indonesia, Remotivi, National Geographic dan lain-lain? Mereka memiliki panggilan dan terketuk hatinya untuk menyuarakan isu seputar lingkungan dan menyebarkan konten audio-visual seputar lingkungan. 

Seperti pepatah yang mengatakan kalau foto itu sudah mewakilkan sejuta kata-kata. Sudah bisa dipastikan kekuatan foto dan video yang disajikan akan menggugah followersnya untuk tergugah hatinya peduli akan lingkungan. Konten-konten yang kalian sajikan tentunya harus sarat akan isi dan pemaknaan lingkungan itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun