Mohon tunggu...
Reynold Gobel
Reynold Gobel Mohon Tunggu... state-owned employees

Reynold Gobel percaya bahwa hidup bukan tentang menjelaskan siapa kita kepada orang lain, tapi tentang terus berjalan dengan niat baik dan karya nyata. Sebab, yang mengenal dengan hati tak butuh penjelasan, dan yang menilai dengan prasangka tak akan pernah puas dengan jawaban. Saat ini ia menjalani peran sebagai Assistant Manager Business Support di PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Gorontalo. Di luar kerjaan, aktif dalam kepengurusan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), serta konsisten berkontribusi dalam isu lingkungan dan pemberdayaan masyarakat serta minat terhadap perencana keuangan. Baginya, jejak langkah lebih penting dari suara yang menjelaskan arah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Puasa Ramadhan dan Etos Kerja: Ujian atau Peluang?

10 Maret 2025   17:10 Diperbarui: 10 Maret 2025   17:10 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bulan Ramadhan selalu menjadi momen yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Ini adalah bulan penuh berkah, ampunan, dan kesempatan untuk memperbaiki diri baik secara spiritual maupun sosial. Namun, bagi banyak pekerja, Ramadhan juga dianggap sebagai tantangan. Menahan lapar dan haus selama lebih dari 12 jam sering kali dianggap mengurangi produktivitas dan semangat kerja. Tidak jarang, sebagian orang menjadikan puasa sebagai alasan untuk mengurangi intensitas bekerja, datang terlambat, atau kurang fokus dalam menjalankan tugas. Tetapi benarkah puasa merupakan penghalang produktivitas? Ataukah justru Ramadhan bisa menjadi peluang emas untuk meningkatkan etos kerja?

Sejarah Membuktikan Puasa Tidak Menghambat Kinerja

Jika kita menengok sejarah, puasa bukanlah alasan untuk menurunkan kinerja. Rasulullah SAW dan para sahabat tetap menjalankan tugas-tugas besar bahkan dalam kondisi berpuasa. Salah satu peristiwa terbesar dalam sejarah Islam, Perang Badar, terjadi di bulan Ramadhan. Dalam kondisi berpuasa, Rasulullah dan para sahabat berjuang dengan penuh semangat melawan pasukan Quraisy yang jumlahnya jauh lebih besar. Ini menjadi bukti nyata bahwa puasa bukanlah penghalang untuk tetap bekerja keras dan mencapai keberhasilan.

Tidak hanya dalam konteks peperangan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok pekerja keras yang disiplin. Meskipun sedang berpuasa, beliau tetap aktif berdakwah, memimpin umat, bahkan terlibat dalam kegiatan ekonomi. Sikap inilah yang seharusnya menjadi teladan bagi kita semua dalam menjalani kehidupan di bulan Ramadhan.

Puasa Melatih Disiplin dan Efisiensi Kerja

Salah satu hikmah terbesar dari puasa Ramadhan adalah melatih kedisiplinan. Puasa mengajarkan kita untuk menahan diri, mengatur waktu dengan baik, serta menjalankan aktivitas dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Kebiasaan bangun sahur tepat waktu, berbuka dengan secukupnya, dan menjalankan ibadah secara konsisten dapat diterapkan juga dalam dunia kerja. Pekerja yang berpuasa seharusnya lebih disiplin dalam mengatur jadwal, menghindari kebiasaan menunda pekerjaan, dan lebih fokus pada tugas yang diberikan.

Selain itu, puasa juga melatih seseorang untuk bekerja lebih efisien. Ketika energi fisik lebih terbatas, seseorang akan cenderung mengatur pekerjaan dengan lebih bijak, mengurangi waktu yang tidak produktif, dan lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Dengan manajemen waktu yang baik, justru kinerja kerja bisa lebih optimal meskipun dalam kondisi berpuasa.

Manfaat Puasa dari Segi Ilmiah

Selain manfaat spiritual, puasa juga memiliki manfaat kesehatan yang dapat mendukung produktivitas kerja. Berbagai penelitian ilmiah menunjukkan bahwa puasa membantu meningkatkan fungsi otak, meningkatkan fokus, dan memperbaiki metabolisme tubuh. Saat berpuasa, tubuh tidak terus-menerus mencerna makanan, sehingga bisa lebih fokus pada detoksifikasi dan regenerasi sel. Hal ini membantu meningkatkan kejernihan berpikir dan daya konsentrasi.

Di sisi lain, pola makan yang lebih teratur selama Ramadhan dapat mengurangi kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat, sehingga tubuh terasa lebih ringan dan bugar. Dengan mengatur pola makan yang tepat saat sahur dan berbuka, seseorang bisa tetap memiliki energi yang cukup untuk bekerja dengan maksimal sepanjang hari.

Tips Tetap Produktif Saat Berpuasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun