Mohon tunggu...
Revi Andiani
Revi Andiani Mohon Tunggu... mahasiswa

Perkenalkan nama saya Revi Andiani, saya adalah mahasiswa UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. keseharian saya adalah belajar dan mencari ilmu. hobi saya adalah menjelajah wisata.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi di Era Digital

5 Mei 2025   12:22 Diperbarui: 5 Mei 2025   12:22 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demokrasi di era digital mengubah perkembangan yang sangat besar dalam kehidupan di masyarakat. Generasi sekarang sangat berpengaruh kepada teknologi digital salah satunya adalah Gen Z, Gen Z merupakan Generasi yang dilahirkan setelah generasi milenial, yaitu orang orang yang lahir pada tahun 1996-2012, bisa disebutkan bahwasannya Gen Z itu termasuk orang orang yang tau akan perkembangan modern di dunia ini. Peran utama Gen Z di dalam Era digital bahwasannya di zaman sekarang gen Z sudah tumbuh di era digital dan tidak bisa lepas dari teknologi, bahkan semua pekerjaan dari mulai sekolah kuliah hingga bekerja seluruh masyarakat Gen Z 90% menggunakan teknologi digital dalam melakukan aktivitas nya. salah satunya adalah sekarang jarang sekali masyarakat yang tidak mempunyai alat teknologi komunikasi yang berupa smartphone, setiap orang pasti memiliki alat tersebut karna sebagian besar di zaman sekarang informasi informasi yang penting itu terdapat di dalam smartphone. Generasi ini juga dikenal dengan sebutan "generasi internet" karena tumbuh di era kemajuan teknologi yang sangat pesat. Mereka juga sangat memanfaatkan internet dan teknologi untuk menjalankan aktivitas kehidupannya. Karakteristik Gen Z di era digital ini yaitu mereka sudah terbiasa dengan teknologi, Gen Z mampu menguasai teknologi dengan cepat karena memang sejak dini mereka sudah sangat terbiasa dengan teknologi.

Tantangan demokrasi di era digital saat ini sangat berpengaruh kepada generasi Z, diantaranya adalah penyebaran berita hoax. Hoax merupakan berita bohong atau informasi yang tidak benar dan tidak valid dan juga tidak jelas sumber nya dari mana. Pengaruh hoax terhadap gen z sangatlah berbahaya, karena kelemahan gen z saat ini adalah mereka dapat mudah sekali termakan informasi atau berita yang belum valid dan belum jelas. dan juga Mereka dapat mudah terpengaruh oleh hoax hoax yang bertebaran di internet maupun di sosial media, yang dimana mereka sering kali tidak melihat sumber yang benar dan aslinya dari mana. Maka dari itu sangat penting nya kita bisa memilah dan memilih berita atau informasi dalam dunia di era digitalisasi.

Hoax juga sudah terdapat peraturan peraturan yang berlaku di Indonesia, salah satunya adalah di dalam peraturan perundang undangan di Indonesia. UU ITE mengatur tentang penyebaran hoax atau berita bohong yang dapat mengakibatkan kerugian bagi semua kalangan. Pasal 28 Ayat (3) UU ITE 2024 tentang hoax yang menimbulkan kerusuhan, yang berbunyi :

"Setiap Orang dengan sengaja menyebarkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang diketahuinya memuat pemberitahuan bohong yang menimbulkan kerusuhan di masyarakat"

Orang yang melanggar ketentuan pasal tersebut berpotensi dipidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar, sebagaimana diatur dalam Pasal 45A ayat (3) UU 1/2024.

Di era digitalisasi saat ini berita hoax bisa saja menguntungkan bagi para oknum yang melakukan hal tersebut. hal ini bertujuan untuk membuat korban bingung, cemas dan bisa terhipnotis atau terpedaya dengan berita berita hoax tersebut sehingga para oknum bisa saja mendapatkan keuntungan berupa uang dari hasil berita hoax yang sudah tersebar di internet dan sudah termakan oleh kalangan masyarakat. tapi itu bukanlah perbuatan yang bermanfaat dan menguntungkan karena hoax sangat merugikan bagi kedua belah pihak baik pelaku maupun korban.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun