Mohon tunggu...
Retty Hakim
Retty Hakim Mohon Tunggu... Relawan - Senang belajar dan berbagi

Mulai menulis untuk portal jurnalisme warga sejak tahun 2007, bentuk partisipasi sebagai warga global.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kartini dan Webinar 4.0

24 April 2020   00:14 Diperbarui: 24 April 2020   00:16 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tahun 1899 ketika Kartini mulai menulis surat kepada sahabat penanya, tatkala pertanyaan-pertanyaan dan eksplorasi batinnya ia bagikan dalam surat-suratnya yang kemudian dibukukan menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang", sebenarnya ia sudah menjadi duta suatu bangsa yang kala itu masih jauh dari merdeka. Pasti tidak terbayangkan olehnya bahwa seratus dua puluh tahun kemudian akan ada banyak srikandi Indonesia yang menjadi perwakilan Indonesia sebagai Duta Besar Indonesia di Negara lain.

Sebelumnya saya tidak pernah memperhatikan bahwa ada lebih dari sepuluh orang perempuan yang memegang jabatan Duta Besar Indonesia. Ajakan untuk ikut mendengarkan webinar "Kartini Masa Kini dalam Krisis Covid-19: Perlindungan Warga dan Kerja Sama Luar Negeri" menyentak. 

Pembicara dan moderator adalah Duta Besar Perempuan Indonesia, dengan nara sumber seorang perempuan staf ahli bidang diplomasi ekonomi. Tidak tanggung-tanggung, webinar ini dibuka oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, seorang menteri perempuan. Wow, keren juga ya....

Empat belas orang perempuan Indonesia ini bertemu dalam sebuah pertemuan daring pada peringatan hari lahir Raden Ajeng Kartini, 21 April 2020. Kartini lahir 21 April 1879 di desa Mayong, kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Pada tanggal 12 Januari 1900 dalam suratnya kepada Estella H. Zeehandelaar Kartini menjeritkan kerinduanya untuk pergi ke Eropa, "Pergi ke Eropa! Sampai napas yang penghabisan hal itu akan tetap menjadi cita-cita saya. Seandainya saya dapat mengecil sehingga saya bisa masuk ke sampul surat, saya akan turut serta mengunjungi kamu, Stella...."

Kartini ingin berkunjung ke Eropa bukan sekedar untuk berjalan-jalan dan cuci mata. Ia ingin mengejar pendidikan. Di dalam suratnya ia tidak berkisah tentang pendidikannya. Ia berkisah tentang surat ayahnya kepada pemerintah untuk memperjuangkan pendidikan bagi rakyat.  "Pemberian pendidikan yang baik kepada anak negeri sama halnya seolah-olah pemerintah memberi lentera di tangannya, agar selanjutnya ia menemukan sendiri jalan yang benar yang menuju ke tempat nasi itu terdapat," ujarnya.

Para Duta Besar perempuan yang semalam berkumpul dari jam delapan malam hingga hampir pukul setengah sebelas malam Waktu Indonesia bagian Barat menjadi bukti bagaimana pendidikan dan kesempatan bagi kaum perempuan Indonesia sudah membukakan jalan bagi terwujudnya cita-cita Kartini.


Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia, dalam sambutannya, juga mengingatkan akan adanya dukungan dari semua pihak, termasuk dari diplomat laki-laki yang secara bersama-sama mampu membuat team work yang kuat dan solid.

Siti Nugraha Mauludiah, Duta Besar Indonesia untuk Polandia, memandu pertemuan virtual ini dengan perkenalan singkat dan menciptakan suasana yang akrab. Sri Astari Rasjid, Duta Besar Indonesia di Bulgaria melihat perjalanan Kartini sebagai sebuah "journey in isolation", sebuah penjelajahan diri seorang Kartini ke dalam jiwanya untuk mencari inner wisdom. 

Situasi isolasi dalam kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau bahkan lock down di beberapa negara tempat para Duta Besar itu bekerja, membuat Astari Rasjid mengajak orang-orang ikut mencari ke kedalaman jiwa, membangun sikap peduli kepada sesama seperti yang ditunjukkan oleh Kartini.

Amelia Yani, putri pahlawan revolusi Jendral Ahmad Yani, yang bertugas di Bosnia Herzegovina, menceritakan bagaimana ketika pertengahan Maret dinyatakan sebagai kondisi darurat, penduduk di Bosnia sangat disiplin menjalankan imbauan pemerintah. Karena itu Amelia Yani juga berpesan agar orang-orang di Indonesia tetaplah tinggal di rumah dan menjaga pola hidup sehat.

Tugas utama para Duta Besar beserta tim kerjanya adalah pertama-tama membantu Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di daerah penugasannya. Ada WNI yang memang tinggal di tempat tersebut, ada juga yang kebetulan berada di sana karena urusan pekerjaan atau karena sedang berwisata. Tugas Duta Besar sebagai wakil negara membutuhkan kemampuan komunikasi dan membangun jejaring komunikasi dengan banyak pihak.

Wiwiek Setyawati Firman, yang bertugas di negeri 1000 danau; Finlandia, serta Estonia, memperkenalkan beberapa srikandi Indonesia di negara tempatnya bertugas. Seorang warganya bahkan bekerja sebagai perawat yang tentunya menjadi bagian dari pelayanan garis depan pada saat pandemi virus korona ini.

Sama seperti Kartini yang menyadari bahwa keluarga adalah unit dasar masyarakat, maka WNI adalah keluarga para Duta Besar ini di perantauan. Dalam kondisi pandemi dengan pembatasan keluar masuk suatu negara, tidak bisa bertemu dengan keluarga inti mereka (suami dan anak) memang bisa menjadi suatu keadaan yang tidak bisa dihindari. Bila suami dan anak karena tugas mereka berada di negeri tercinta Indonesia, tentunya sementara waktu mereka hanya sanggup bersua lewat bantuan teknologi.

Bertugas demi negara, mau tidak mau menjadikan prioritas utama mereka adalah keselamatan warga negara yang harus mereka bantu. Kehadiran bantuan dari Kedutaan Besar Indonesia merupakan cara untuk memperlihatkan bahwa negara hadir buat mereka.

Dari Quinto, Ekuador, Diennaryati Tjokrosuprihatono yang sedang mempersiapkan 40 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Ekuador menjelaskan bagaimana staff Kedubes yang mayoritas perempuan menjadi lebih kreatif dan memberikan bayak ide untuk acara-acara virtual kedutaan. Penangguhan kegiatan besar yang sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari sempat membuat mereka secara psikologis merasa terpukul, tetapi dengan penuh semangat mereka tetap bekerja dengan aktif dan antusias.

Rupanya di tengah masalah pandemi Covid 19, ada juga negara yang mengalami pergantian pimpinana pemerintahan. Hal ini dialami antara lain oleh Wieke Adiyatwidi Adiwoso yang bertugas di Slovakia. Di negara yang sedang dipimpin oleh Presiden Zuzana Caputova, presiden perempuan pertama Slovakia itu, pergantian Perdana Menteri terjadi empat hari setelah kondisi darurat pandemi covid 19 dinyatakan. 

Solidaritas dan kerjasama untuk saling membantu, memanfaatkan jaringan diplomatik, serta kemampuan untuk bertindak cepat dan tegas dalam situasi darurat merupakan hal yang sangat penting bagi para Duta Besar ini.

Niniek Kun Naryatie, Duta Besar Indonesia di Argentina yang juga bertanggung jawab atas hubungan dengan Paraguay dan Uruguay mengisahkan bagaimana kondisi saat virus merebak, yang merupakan musim liburan. 

Dalam kondisi perencanaan penutupan kota, pihak kedutaan harus berpikir tenang dan terus mencari informasi agar bisa mengevakuasi WNI yang saat itu sedang mengunjungi sebuah taman nasional yang letaknya cukup jauh dari Buenos Aires. Demikian pula masih akan ada sekitar 500 orang Anak Buah Kapal (ABK) yang akan merapat ke Uruguay dan Argentina dalam bulan Mei mendatang.

Dari negara yang sangat terdampak oleh pandemi virus korona di Eropa, Esti Andayani yang menjadi Duta Besar Indonesia di Italia juga berkisah mengenai ABK yang harus dibantu oleh Kedutaan. Cukup banyak  ABK dari kapal pencari ikan, maupun ABK dari kapal pesiar yang perlu dibantu. Bantuan dalam hal perpanjangan izin tinggal maupun proses pemulangan ke Indonesia di tengah kegentingan suasana pandemi covid 19 itu. Bagaimana di antara ABK tersebut ada juga yang positif COVID sehingga baru bisa dikembalikan setelah hasil tes berulang negatif.

Esti Andayani berharap orang-orang di Indonesia bisa belajar dari keadaan di Italia, yang memburuk karena anak-anak muda memanfaatkan kondisi darurat untuk pulang kampung ke daerah selatan Italia. Hal itu membentuk titik penyebaran baru yang meluas di sana. Biarlah dalam kondisi terpisah, berjauhan, kita tetap disatukan oleh cinta. Karena itu, peraturan untuk tetap tinggal di rumah perlu dilaksanakan oleh semua orang. "Andra tutto bene, semua akan kembali baik," pesannya. 

Duta Besar Indonesia untuk Peru, Marina Estella Anwar Bey, mengagumi kecepatan tindakan pemerintah Peru. Dalam satu kali dua puluh empat jam setelah kasus pertama terekam, pemerintah langsung mengambil kebijaksanaan. Sebagai akibatnya, Kedutaan juga harus segera menginformasikan kepada WNI yang sedang berkunjung ke Peru untuk segera meninggalkan Peru. Bisa terbayangkan suasana jam malam dengan patroli polisi di jalan yang digambarkan bagai masa perang , tentunya membuat suasana hati ikut tercekam.

Kesulitan untuk karantina mandiri itu bisa dirasakan oleh Rina Soemarno, Duta Besar Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal. Budaya Bangladesh yang senang berkumpul membuat social distancing sulit ditegakkan di sana. Sementara itu pasokan listrik dan internet yang terbatas belum menunjang bagi Kedutaan Indonesia untuk menyapa secara virtual semua WNI yang ada di sana. Untunglah 590 WNI di Bangladesh dan 95 WNI di Nepal dalam keadaan sehat. Tapi Rina mengisahkan bagaimana dengan bantuan teknologi dan digital diplomacy mereka bisa mengevakuasi seorang pendaki di Everest yang sakit.

Pengujian cepat dan menyeluruh bagi penduduk Cekoslovakia, disertai kepatuhan penduduk pada peraturan pemerintah, serta usaha karantina mandiri merupakan kunci dari keberhasilan menekan jumlah korban di negara itu. Kensy Dwi Ekaningsih yang bertugas di Cekoslovakia memuji solidaritas di negara tersebut. Selain adanya aturan Menteri Kesehatan untuk melarang ekspor alat kesehatan, banyak perusahaan besar yang mengalihkan produksinya menjadi produksi alat kesehatan yang sangat dibutuhkan pada saat pandemi ini.

Keputusan pemerintah Cekoslovakia untuk melakukan lock down juga berdampak pada usaha di bidang jasa, sementara WNI di negara tersebut kebanyakan berusaha di bidang jasa. Lock down juga berarti kedutaan harus membantu proses repatriasi WNI dalam waktu yang singkat (tiga hari). Sekali lagi kerjasama dan diplomasi antar negara sangat membantu dalam menghadapi hal-hal darurat dengan tenggat waktu singkat seperti itu. 

Safira Machrusah yang betugas sebagai Duta Besar di Aljazair membenarkan, "Kasus pandemi korona ini menjadi test case bagi semua Duta Besar." Seperti halnya duta besar lainnya, kasus lock down juga menjadi masalah bagi Safira. Pada saat lock down mulai dilakukan, ada dua staff KBRI Aljazair masih berada di London. Sekali lagi diplomasi dan keberanian untuk membuka komunikasi diplomatik sangat dibutuhkan. Pesan Safira bagi kaum wanita, "Jadilah pelopor, dan jadilah pribadi yang menyejukkan,..."

Dari segi emansipasi wanita, sebenarnya Indonesia cukup maju. Pada tahun 276 -- 289 Masehi, ada Mahisa Suramardini Warmandewi. Ia adalah Ratu dari kerajaan Salakanagara yang disebut-sebut sebagai kerajaan tertua di Nusantara. Dari berbagai kerajaan di kepulauan Nusantara masih banyak lagi contoh pemerintahan Ratu di masa lalu.

Cut Nyak Dien, pahlawan besar dari Aceh, lahir tahun 1848 dan meninggal tahun 1908, merupakan pejuang yang berjuang secara fisik. Kalau kita berkunjung ke Museum Kebangkitan Nasional, bisa terasakan pergolakan yang terjadi secara sporadis di mana nama-nama pahlawan perempuan seperti Chistina Martha Tiahahu (sekitar 1800 -1818) dan Nyi Ageng Serang (1752 -1828) bergerak di perjuangan fisik. Kemudian mulailah pergerakan perjuangan peningkatan pendidikan, termasuk pendidikan perempuan. Kartini berada di tengah pusaran kebangkitan itu.

Kalaupun ada yang mengatakan bahwa politik penjajah yang mengangkat nama Kartini, tetap tidak bisa disangkal bagaimana kekuatan tulisannya menggugah dunia hingga saat ini.

Bila dibandingkan dengan perempuan di Amerika Serikat yang baru bisa menggunakan hak pilih mereka secara nasional ditahun 1920, hampir dua abad setelah terbentuknya negara itu, maka perempuan Indonesia sejak Pemilihan Umum (Pemilu) pertama di tahun 1955 sudah boleh ikut memberikan suara mereka. Bahkan Indonesia sudah pernah mempunyai Presiden perempuan.

Tidak heran bila Ina H. Krisnamurthi, staf ahli bidang diplomasi ekonomi dari Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) memberikan gambaran bagaimana perempuan Indonesia sebagai bagian dari solusi penopang ekonomi.  64%  dari total 64,19 juta UMKM yang tercatat di tahun 2018 dikelola oleh perempuan, dan melalui UMKM itu pula perempuan berkontribusi pada 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Berdasarkan data Kemenkes 2019 yang digunakan Ina Krisnamurthi, 63% dari dokter Indonesia adalah dokter perempuan, sementara 70,1% dari perawat Indonesia adalah perawat perempuan. Pada saat pandemi covid ini yang segera bergerak dalam pembuatan APD dan masker juga sebagian besar terdiri dari UMKM yang dikelola oleh perempuan.

Karena itu staf ahli Kemenlu ini menyimpulkan betapa perlunya memberdayakan perempuan sebagai bagian dari solusi, baik secara nasional maupun secara global. Demikian pula setiap kebijaksanaan pemerintah perlu selalu mempertimbangkan peran perempuan (gender responsive).

Tapi, sebelum pemaparan itu, sebenarnya Ina juga mengingatkan bahwa kekerasan terhadap perempuan masih terjadi, diskriminasi di dalam dunia kerja juga masih hadir secara global. 

Memang masalah perempuan belum selesai. Perempuan Indonesia tangguh, tapi perjalanan perempuan Indonesia sungguh beragam. Kemajuan emansipasi perempuan semoga tidak hanya yang tampil di atas, tetapi bisa sungguh merata sampai ke pelosok Nusantara. Semangat Kartini adalah semangat memajukan anak bangsa. Mengenang semangat Kartini melalui webinar ini menginspirasi agar anak-anak perempuan bangsa untuk terus berusaha memajukan diri, berusaha membangun komunikasi dengan jaringan seluas-luasnya. Kalau Kartini, gadis terpingit dari desa Mayong, bisa menginspirasi dunia hingga kini, maka perempuan Indonesia masa kini seharusnya bisa menyinarkan cahaya yang lebih terang lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun