Mohon tunggu...
Nursuhadi  Bodong Widyasuhadi
Nursuhadi Bodong Widyasuhadi Mohon Tunggu... lainnya -

...Kalah Pilurdes Desa Sriharjo yang ke-3 tahun 2013....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Profesionalisme Itu Ada di SSL3 Wahana

21 Juli 2015   17:58 Diperbarui: 21 Juli 2015   18:02 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Kalau bicara soal profesional, dapat dilihat dilingkungan pekerja harian di sebuah perusahaan jasa kiriman paket Wahana yogyakarta. Perusahaan ini melayani jasa pengiriman paket ke berbagai kota di seluruh indonesia, dan sudah banyak yang mengenal kelebihan dan kekurangan di perusahaan ini. ples dan mines itu selalu ada dimanapun berada, tak luput diperusahaan yang kurang maksimal menejemennya yang diterapkan.

Dalam kesempatan ini yang akan penulis ampaikan adalah profesionalitas pekerja, bukan gaji, bukan pula system, atau proses pengiriman, dan sebagainya. Profesionalitas ini sangat terlihat di tingkat bawah, yaitu pekerja handling dan sopir serta kurir. Ke tiga divisi ini, para pelaku sangat bertanggung jawab sekali, juga ditunjang oleh profesionalitas tinggi.

Dari divisi handling yang hanya di backap oleh minimal tenaga handling, tetapi adanya loyalitas yang tinggi maka segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan baik. Sebetulnya pada divisi ini sangat dibutuhkan banyak tenaga, namun kebijakan perusahaan yang mengetrapkan penghematan maka hanya diberlakukan minimal tenaga handling. Idealnya, tenaga handling di ssl3 yogyakarta ini, di perlukan paling sedikit dua orang handling pada setiap tugasnya, dan dilakukan dengan tiga sift, namun hanya diberikan dua sift. akibatnya handling ini mendapatkan overtime yang lumayan panjang yaitu hampir 4 jam. syangnya... kelebihan jam ini tidak dihargai sama sekali.

Divisi selanjutnya adalah divisi sopir atau pengemudi, para pengemudi ini terlihat sangat profesional dalam menjalankan kewajibanya, sayangnya, segi keamanan diperjalanan tidak diperhatikan. Seorang sopir yang merangkap banyak pekerjaan. Pekerjaan yang dirangkap sopir ini adalah satu, sopir, kernet, dan handling serta jadi kurir. Sopir sebagai tugas utamanya, yaitu menjalankan armada pengiriman agar tepat waktu sampai kepada penerima, lancar dalam perjalanannya, dan aman dalam perjalanan. sebagai sopir yang bertanggungjawab kepada armadanya, juga kadang harus bertindak sebagai kernet untuk dirinya sendiri. Seharusnya dalam hal ini sopir harus dibantu kernet untuk kelancaran tugasnya, namun kenyataanya sopir ini bekerja sendiri dan merangkap pekerjaan yang bukan seharusnya ia lakukan. Handling, sopir bertindak sebagai handling, karena pada kasus loading sopir dilokasi pemberangkatan membantu handling melakukan loading barang kiriman, dan dilokasi tujuan sopir melakukan bongkaran sendiri, yang seharusnya dibantu oleh handling, namun yang terjadi itu dilapangan dikerjakan sendiri oleh sopir. Kurir, sopir sebagai kurir karena harus mengantarkan barang, kadang dengan susah payah bertanya beberapa kali untuk menemukan si alamat penerima, dengan kejadian ini maka banyak waktu yang terbuang.

Namun dari semua itu seandainya disampaikan kepada atasan, hanya berhenti disitu saja tanpa penyelesaian, dengan dalih penghematan makanya pekerjaan pengiriman tidak efisien lagi dan terkesan membuang tenaga.

Dengan kata lain, perusahaan ini sangat-sangat memerlukan seorang ahli menejemen untuk mengelole jasa pengiriman ini agar lebih maju dan lebih baik lagi. Perombakan diperlukan disemua divisi, mulai dari atas kususnya, agar secepatnya mencari solusi yang tepat untuk bisa bertahan dimasa mendatang menghadapi persainagan dibidang pengiriman jasa ini. Namun kurang pekanya para pemimpin dengan situasi ini maka Wahana Prestasi Logistik hanya berjalan biasa-biasa saja. Tanpa imbalan yang sebanding dengan para pekerja melakukan pekerjaanya, maka kejadian keluar masuknya pekerja akan sering terjadi di perusahaan ini.

sebenarnya, nama wahana telah dibuat oleh para pekerja level bawah ini bisa jadi terkenal, namun tanpa respon pengembangan yang baik maka semua sia-sia adanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun