Mohon tunggu...
Retno Ayu Zalianti
Retno Ayu Zalianti Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa UNIMED

Saya memiliki minat di menulis terutama topik self improvement

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menemukan Keseimbangan dalam Hustle Culture

15 Maret 2024   11:21 Diperbarui: 15 Maret 2024   11:30 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hustle culture, itu loh, trend yang bikin orang merasa harus kerja keras non-stop biar sukses. Zaman sekarang, buka aja media sosial, pasti ketemu cerita-cerita orang yang bangga kerja tanpa kenal waktu, nggak peduli lagi sama istirahat atau waktu buat diri sendiri. Ceritanya sih, ini jalan pintas buat jadi paling depan di tengah saingan yang makin ketat.

Tapi, cerita sukses itu kadang cuma satu sisi koin. Di sisi lain, tekanan buat selalu produktif ini bisa bikin orang jadi lelah mental bahkan fisik. Ironisnya, yang namanya kelelahan atau burnout sering muncul tanpa diundang, nggak peduli seberapa keras kita berusaha. Meski sikap pantang menyerah itu keren, tapi penting juga buat ingat bahwa kita perlu istirahat dan menghargai waktu pribadi. Setiap orang punya face sendiri dalam meraih kesuksesan, nggak perlu selalu buru-buru.

Pada akhirnya, mungkin ini waktunya buat kita semua pertanyakan lagi, harus sampai kapan kita ngikutin hustle culture ini? Bisa nggak sih kita kerja keras tapi tetap sehat dan bahagia? Menemukan cara kerja yang seimbang antara waktu buat diri sendiri dan karier mungkin adalah jawabannya. Jadi, sukses itu bukan cuma soal capai target tapi juga bisa nikmatin hidup dengan bahagia dan sehat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun