Mohon tunggu...
Retno Ayu Safitri
Retno Ayu Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - introvert girl

Mahasiswi dari UNIKAL

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Upaya Preventif Pencegahan Stunting di Masa Pandemi Covid-19 dengan MPASI "COCOCAF"

25 Januari 2022   09:12 Diperbarui: 25 Januari 2022   09:17 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mahasiswa : Retno Ayu Safitri

Dosen Pembimbing : Dewi Nugraheni Restu Mastuti, S.KM., M.Gizi

Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Pekalongan

Email : retnoayu2412@gmail.com

Abstrak :

Public knowledge about stunting is still very minimal even though stunting cases have been a health problem for a long time. To increase efforts to prevent and deal with stunting, it is necessary to create a community service program that is centered on solving problems in the environment related to nutritional intake for toddlers which is still very inadequate. The use of appropriate media and service methods can help the community in learn and understand the importance of complementary foods for toddlers and their usefulness as an effort to prevent and treat stunting. Therefore, learning media is needed that can be used to assist students in exploring the material. To help the community increase awareness and strive to provide better nutritional intake for their children as a concrete manifestation of reducing the number of stunting cases, a method is needed to make processed foods that are nutritious for toddlers. Therefore it is necessary service activities were carried out in the form of training to make MPASI for toddlers with nutritious and gluten-free local food ingredients cassava in Jatilaba Village.


 Keyword :

Food product, Mocaf Flour, Stunting

Pendahuluan

Stunting pada hakekatnya adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Di Desa Jatilaba, salah satu desa di Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal, faktor risiko yang paling berpengaruh pada kejadian stunting di daerah tersebut salah satunya adalah asupan gizi yang kurang bagi para balita. 

Pola asuh orang tua yang kurang baik dengan tidak memperhatikan asupan makanan dan zat gizi yang dibutuhkan oleh balita, dapat menyebabkan kejadian stunting di kemudian hari bila tidak segera ditangani. 

Oleh karena itu, kami ikut berkontribusi untuk meningkatkan derajat Kesehatan dalam pencegahan dan penurunan angka stunting dengan membuat Finger food bagi balita usia 8 bulan ke atas. Adapun bahan baku yang digunakan dalam pembuatan finger food ini adalah tepung mocaf yang berbahan dasar singkong tanpa kandungan gluten sehingga aman dikonsumsi oleh balita dan mudah dibuat secara mandiri dirumah.

Untuk produk finger food dari tepung mocaf ini bernama "COCOCAF" (Cookies-Cookies Mocaf Gluten free). Nama produk tersebut diusung berdasarkan tampilan produk yang merupakan cookies atau biskuit dengan tekstur lembut dan modah dikonsumsi oleh balita. 

Selain itu, bahan bakunya yang menggunakan tepung mocaf atau tepung yang mengandung 100% singkong tanpa ekstraksi seperti tepung tapioka. adapun kandungan tepung mocaf adalah gluten free atau bebas gluten. 

Gluten adalah protein yang ditemukan pada padi-padian dan serealia, gandum, gandum hitam (rye), jelai (barley) dan triticale yang memiliki banyak dampak buruk bagi tubuh. 

Sehingga COCOCAF ini lebih sehat karena bebas kandungan gluten dilihat dari sumber bahannya yang menggunakan singkong dan memiliki kandungan gula yang rendah serta tanpa kandungan garam. Diharapkan para ibu yang memiliki balita dapat mempraktikkan pembuatan COCOCAF ini sebagai salah satu variasi MPASI balita yang sehat dan bergizi.

 Metode :

Kegiatan dilakukan dalam dua hari dengan menggunakan metode berupa penyuluhan, pelatihan dan praktik secara langsung. Program meliputi studi dokumen, pendidikan dan pengetahuan masyarakat, difusi teknologi, dan praktik langsung. Ringkasan metode pelaksanaan tersaji pada tabel I dibawah ini.

No.

Metode

Kegiatan

Waktu

Jumlah Mahasiswa yang terlibat

1.

Studi dokumen

Mencari informasi mengenai profil Desa Jatilaba dan sumber referensi mengenai tema program

1 x 30'

1

2.

Pendidikan dan pengetahuan masyarakat

Mengadakan penyuluhan pengolahan tepung mocaf sebagai upaya pencegahan dan penanganan stunting

1 x 30'

1

3.

Difusi Teknologi

Mensosialisasikan Langkah-langkah pengolahan tepung mocaf menjadi MPASI balita

1 x 30'

1

4.

Praktik langsung

Pelatihan pembuatan COCOCAF

1 x 60'

1

Pembahasan

Penyuluhan dan sosialisasi mengenai tepung mocaf sebagai bahan baku MPASI yang berasal dari singkong diadakan pada hari pertama di salah satu rumah warga di Desa Jatilaba sesuai dengan kesepakatan dan keluangan waktu yang disediakan oleh warga. Kegiatan sosialisasi berkaitan dengan pemahaman mengenai stunting, MPASI, tepung mocaf sebagai bahan baku MPASI yang bergizi bagi balita, pembuatan tepung mocaf, bahan dari tepung mocaf dan salah satu olahan MPASI dari tepung MOCAF yaitu COCOCAF. Materi penyuluhan tersebut antara lain adalah:

No.

Judul

Materi

1.

Stunting

Stunting pada hakekatnya adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. sedangkan definisi stunting menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari -- 3SD (severely stunted).

Balita/Baduta (Bayi dibawah usia Dua Tahun) yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di masa depan dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan.

Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi pervalensi stunting oleh karenanya perlu dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari anak balita. Secara lebih detil, beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan antara lain :

  • pola asuh yang kurang baik
  • sanitasi lingkungan yang buruk
  • pelayanan Kesehatan yang kurang memadai
  • asupan nutrisi yang tidak mencukupi kebutuhan gizi
  • factor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap meningkatnya angka kasus stunting di Indonesia. Jika terus berlanjut tanpa penanganan serius, dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak di kemudian hari.

Pembuatan COCOCAF

  • Siapkan alat dan bahan yang terdiri atas :
  • 120gr Tepung mocaf
  • 100 gr Margarin
  • 30gr Gula halus sebagai pengembang
  • 1 butir kuning telur
  • 1 sdt vanili sebagai pewangi
  • Teflon
  • Pengaduk
  • Nampan
  • Cetakan karakter
  • Campurkan seluruh bahan kecuali tepung mocaf ke dalam pengaduk dan campur hingga rata
  • Tambahkan tepung mocaf lalu aduk kembali hingga kalis
  • Cetak adonan menjadi bentuk-bentuk karakter lucu yang menarik bagi balita
  • Panggang di atas Teflon selama 20 menit dengan api kecil
  • Angkat dan COCOCAF siap disajikan

3.

Manfaat COCOCAF

  • Sebagai MPASI yang bergizi bagi balita
  • Merupakan produk gulten free atau bebas gluten. Gluten adalah protein yang ditemukan pada padi-padian serealia dan gandum yang memiliki banyak dampak buruk bagi tubuh.
  • MPASI yang mudah dibuat secara mandiri dirumah.

Setelah memberikan penyuluhan dan sosialisasi perkenalan mengenai stunting, MPASI, dan COCOCAF sebagai produk MPASI balita, langkah selanjutnya adalah bersama warga melakukan praktik secara langsung membuat COCOCAF sebagai MPASI balita yang berbahan baku tepung mocaf.

 

Praktik Pembuatan COCOCAF

Kegiatan tersebut terdiri dari pembukaan, penyiapan alat dan bahan, pembuatan COCOCAF, pembagian COCOCAF untuk warga dan penutup. Alat dan bahan telah disiapkan oleh warga sendiri, hal tersebut menunjukkan antusiasme warga dalam mengikuti kegiatan. Untuk tepung mocaf disiapkan juga oleh warga setelah diolah secara mandiri dari ubi singkong. Karena itu, setelah pelatihan ini, selain mampu mengolah MPASI  dengan bahan baku tepung mocaf, warga juga mampu memilih asupan makan yang baik dan bergizi bagi balita agar dapat terhindar dari stunting.

Dampak dari pelatihan membuat COCOCAF adalah: tercipta kesadaran masyarakat sasaran tentang cara membuat MPASI yang sehat dan bergizi sebagai bentuk upaya pencegahan dan penanganan stunting di Desa Jatilaba, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang manfaat singkong dalam tepung mocaf dan sebagai MPASI balita, dan pengolahan bahan pangan lokal untuk peningkatan derajat Kesehatan masyarakat. Pelatihan tersebut disambut baik oleh masyarakat terutama ibu dengan balita di Kawasan tersebut.

Simpulan

Simpulan dari seluruh program pelatihan pembuatan Produk COCOCAF (Cookies-Cookies Mocaf Gluten free) adalah pengenalan tentang olahan MPASI dari bahan pangan lokal di Desa Jatilaba. Hal ini dapat meningkatkan daya jual bagi bahan pangan lokal dan menjadi alternatif pilihan untuk asupan makan para balita. Para ibu patut mendapat ketrampilan pembuatan produk COCOCAF ini untuk bekal kemampuan dan variasi lain dalam memberikan MPASI bagi buah hati mereka.

Daftar Pustaka

Muchtadi, T. R. dan Sugiyono. 2013. Prinsip Proses dan Teknologi Pangan. Alfabeta, Bandung.

Amanu, F. N., & Susanto, W. H. (2014). Pembuatan tepung mocaf di madura (kajian varietas dan lokasi penanaman) terhadap mutu dan rendemen [IN PRESS JULI 2014]. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(3), 161-169.

Sunarsi, S., Sugeng, M., Wahyuni, S., dan Ratnaningsih, W. 2011. Memanfaatkan singkong menjadi tepung MOCAF untuk pemberdayaan masyarakat Sumberejo'. dalam Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat: 306-- 316. LPPM Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Sukoharjo.

Widanti, Y. A., & Mustofa, A. (2016). Karakteristik Organoleptik Brownies Dengan Campuran Tepung Mocaf dan Tepung Ketan Hitam Dengan Variasi Lama Pemanggangan. Joglo, 27(2).

Ruriani, E. Navi, A., Yulianti, L.D., dan Subagio, A. 2013. Identifikasi potensi MOCAF (Modified Cassava Flour) sebagai bahan pensubstitusi teknis terigu pada Industri Kecil dan Menengah di Jawa Timur. PANGAN, 22 (3): 229--240.

Beal T, Tumilowicz A, Sutrisna A, Izwardy D, and Neufeld LM. A review of child stunting determinants in Indonesia. Matern Child Nutr. 2018;14(4):e12617. doi: 10.1111/mcn. 12617.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun