Saat malam terasa panjang dan sunyi merayap masuk ke dalam hati, terkadang kita bertanya "apakah hidup memang sesepi ini?" Namun, sering kali, kesepian bukanlah kenyataan, melainkan sekadar persepsi yang kita ciptakan sendiri. Di balik setiap hari yang terasa lengang, selalu ada bisikan hangat dari dunia di sekitar kita, selalu ada sapaan pagi yang mungkin luput kita sadari, hingga senyuman kecil dari orang asing yang bisa mengubah hari menjadi hangat dan lebih bersemangat,
Hidup, ternyata, selalu punya cara untuk mengingatkan kita bahwa kita tak pernah benar-benar sendiri.
Saat malam menjelang, mungkin kamu sering bertanya pada diri sendiri, ada apa yang salah pada diri ini, kenapa setiap malam selalu terasa sepi, terkadang secara tiba-tiba I really need someone to talk to, suka kepikiran hidup mau dibawa kemana yaa, aku mau jadi apa, nanti Ketika aku udah tua bakalan jadi gimana, akhirnya sedih sendiri, overthinking sendiri.
Semakin dewasa, rasanya dunia makin terasa sunyi, apapun harus ditelan sendiri, tetapi harus nunjukin ke semua orang kalo kita bisa, kita kuat, kita ga lemah, padahal nyatanya kita lagi ga baik-baik aja. Tiap malem yang bisa dilakuin hanya bengong, ngeliatin sudut kamar, tembok, ngeliatin langit malam, dan berakhir dengan merenung sendirian. Merenungi perihal aku kenapa ya, perihal apapun yang telah lewat, kenapa aku ga seceria dulu, aku kenapa akhir-akhir ini banyak diemnya, kenapa aku menjadi orang yang kaya gini, dan kemudian berharap agar diri ini menjadi pribadi yang lebih menyenangkan, yang lebih menggembirakan, yang ga takut sama banyak hal. Tetapi nyatanya malah diri ini berubah menjadi pendiam, kikuk dan susah untuk ngobrol kalo ketemu sama orang baru, nyatanya malah jadi pribadi yang jauuuuh banget berbeda dari apa yang kita harapkan, lebih parahnya lagi takut akan hari esok yang belum pasti. Perasaan yang sama dan terus terulang setiap malamnya. Tetapi kita juga gatau harus ngapain, semua terasa bercampur aduk menjadi satu. Merasa ga nyaman, mungkin karena kita gatau harus sharing kepada siapa, gitu ga sih? Mungkin benar kita punya banyak temen, kita punya keluarga, kita punya orang-orang yang mungkin kita anggap orang terdekat kita, tapi yang pasti kita punya sesuatu yang hanya bisa kita pendam sendirian aja, tanpa menceritakannya kepada siapapun, mau sedekat atau sebanyak apapun kita memiliki orang lain. Dan hal itu hanya menyisakan rasa takut, rasa takut yang hanya bisa kita rasakan sendiri, rasa takut yang semakin membawa diri ini ke dalam kegelapan. Bagaikan sebuah Lorong yang hanya bisa dilewati tanpa membawa senter. Kita menakutkan banyak hal, tapi kita dituntut harus berani menghadapinya, banyak beban yang kita pendam sendirian, tetapi kita juga ingin membahagiakan semua orang.
Kamu mungkin merasa kesepian banget dan merasa ga punya siapa-siapa, dan meminta maaf kepada diri sendiri perihal dunia yang ternyata sesepi ini, perihal dunia yang memang sebrengsek ini, perihal dunia yang ga selalu berjalan sesuai apa yang kita mau, perihal berjalannya dunia yang ga bisa kita tebak. Terkadang hal itu membuat kita berfikir bahwa dunia itu ga adil, tetapi di lain hari, dengan situasi yang berbeda kita berbalik berfikir dunia ternyata seadil itu kok sama kita, dan mulai berdamai dengan diri mengapa diri ini berada di fase ini. Tuhan pengen ngasih kebahagiaan apa ya nanti, kemudian kamu memutuskan untuk bertahan, dan menjalani sebisanya apapun yang kamu mampu, kalo memang udah ga sanggup ya istirahat saja, kalo memang bener-bener ga sanggup, cerita, minta bantuan kepada orang lain, karena ga semua orang sanggup untuk membawa bebannya sendirian, karena ga semua orang memiliki kapasitas yang sama, karena ga ada yang salah dalam bercerita. Karena memang dasar sifat manusia semuanya ingin dimengerti, ingin dipahami, dan ingin dipeluk Ketika rapuh.
Mungkin, kita kesepian hanya karena kita gatau, gatau mau ngapain, gatau mau cerita ke siapa, dan takut, kalau-kalau kita membebani banyak orang. Tapi sebenarnya enggak kok, kamu bukanlah sebuah beban, kamu bukanlah sebuah masalah, kamu ya kamu, kamu yang hebat, kamu yang selalu bisa mengalahkan ketakutan yang setiap kali datang, kamu yang berani mencoba semua hal meskipun banyak kegagalan yang sudah kamu alami, kamu yang selalu berusaha untuk tegar dan menerima apapun itu dengan lapang dada, kamu hebat. Jadi, jangan lupa untuk berterima kasih kepada diri sendiri, karena memang sebenarnya capek banget, ga semua orang bisa ada di posisi kamu. Orang ngeliat kamu hebat banget, orang ngeliat kamu enak banget, orang ngeliat kamu happy-happy aja, padahal Ketika kamu masuk kamar, kamu menangis sejadi-jadinya. Karena yang tau masalahmu Cuma kamu aja, orang lain mana paham. "Topeng kamu kuat banget ya, sampai ga ada yang notice kalo kamu itu sebenarnya lemah. Luarnya aja yang so dikuat-kuatin."
Terkadang kita berfikir bahwa Tindakan besar hanya terjadi melalui Tindakan besar. Padahal, dalam kenyataannya hal-hal kecil juga memiliki kekuatan luar biasa dalam membentuk pengalaman dan perasaan seseorang. Kebaikan kecil yang biasa kita lakukan ternyata juga bisa menjadi pengingat bahwa kita tidak benar-benar sendiri, banyak orang disekitar kita yang bisa membuat hari kita terasa lebih ringan, walaupun sebentar, meskipun Ketika kita sedang merasa tenggelam dalam rasa kesepian sekalipun.
Selain berdampak pada diri sendiri, Tindakan kecil yang kita lakukan juga bisa berdampak besar pada orang lain juga. Seperti saat kita memberikan pujian kepada orang lain, membantu seseorang, atau mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian juga ternyata bisa menjadi hadiah berharga bagi mereka yang sedang membutuhkan. Mungkin kita tidak selalu menyadari dampaknya, tetapi bagi mereka, satu gestur kecil yang kita lakukan bisa menjadi alasan untuk membuat mereka tersenyum kembali.
Kesendirian, sering kali dianggap sebagai sesuatu yang harus dihindari, kita selalu menganggap kesepian merupakan sebuah ruang kosong yang terasa sunyi dan menakutkan. Namun, jika kita melihat kesepian dengan sudut pandang yang berbeda, kesepian atau keheningan tersebut justru bisa menjadi kesempatan berharga kita untuk lebih mengenali diri sendiri.
Saat dunia terasa begitu sibuk dengan semua hiruk pikuk, momen tersebut justru bisa memberi kita ruang untuk bernafas sejenak, menghirup udara dengan lebih tenang, lebih mendengarkan apa yang sebenarnya sedang terjadi dalam diri dan mejadikannya sarana untuk mengevaluasi diri, mrngingat kembali Impian-impian yang mungkin terlupakan, mengevaluasi Langkah yang kita ambil, kemudian menemukan kedamaian yang jarang kita rasakan di Tengah hiruk pikuk kehidupan.