saat aku yang penakut berkenalan dengan deretan alat tempur
di dapur tua milik sang punggawa
aku mengeluh "mengapa wanita harus pandai memasak?"
dan kamu hanya tersenyum tanpa henti memberi arahan
waktu itu aku berpikir seperti bocah nakal bersama sang Ayah yang begitu penyayang
Ingat saat itu
kala hujan deras dan lelahmu sampai diubun-ubun
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!