Sayangnya, meski telah terbukti cukup efektif, namun tak semua strategi dan kebijakan SBY ini dilanjutkan oleh Jokowi. Beberapa program memang dilanjutkan, ada juga yang diganti nama agar terkesan baru, tapi tak sedikit pula yang dihentikan.Â
Salah satunya PNPM Mandiri. Walau program ini terbukti banyak menciptakan lapangan pekerjaan baru, berhasil memberdayakan masyarakat pedesaan agar hidup lebih mandiri, dan menikmati pembangunan, namun Jokowi tetap menghentikan. Akibatnya, 16 Ribu fasilitator PNPM Mandiri terpaksa dirumahkan.
Ditambah lagi, banyaknya regulasi yang mengebiri hak-hak rakyat, seperti pelarangan nelayan menggunakan cantrang atau pukat tarik, tanpa memberikan solusi alternatif dalam mencari ikan. Hal ini membuat perekonomian rakyat kecil kian susah.
Wajar saja jika kemudian penurunan angka kemiskinan menjadi kecil. Pemerintah lebih fokus membangun infrastruktur besar, megaproyek, sementara kondisi rakyat miskin kurang terperhatikan.
Pemerintah harus ingat, pengentasan kemiskinan itu mesti berkesinambungan, agar hasil yang dicapai setiap waktu terus meningkat. Karena itulah program pembangunan harus berkelanjutan. Kebijakan yang terbukti berhasil harusnya dilanjutkan, bukan ditiadakan.
Semoga, pemerintahan mendatang, bisa kembali memprioritaskan pengentasan kemiskinan rakyatnya. Sekurang-kurangnya bisa melanjutkan legacy SBY dengan master plan pengentasan kemiskinannya. Dengan begitu, angka kemiskinan semakin berkurang, sehingga rakyat Indonesia bisa hidup lebih sejahtera.