Mohon tunggu...
Resi Aji Mada
Resi Aji Mada Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan pribadi

Pernah menjalani pendidikan bidang studi Administrasi Negara di perguruan tinggi negeri di kota Surakarta. Pemerhati isu-isu sosial, politik, dan pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dear Presiden Macron, Salah Siapa?

30 Oktober 2020   16:00 Diperbarui: 30 Oktober 2020   16:03 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah sudah selesai sampai disini? Kemungkinan besar belum. Akan muncul respon-respon bahkan phobia-phobia yang keliru akibat serangan teror kemarin. Kemudian diikut oleh respon balasan lagi dan seterusnya dan seterusnya.

Menurut pandangan pribadi penulis, inilah yang terjadi ketika ungkapan "mata ganti mata" diterapkan di dunia yang penuh dengan ketidakpuasan. Pembalasan dari kelakuan seseorang hanya akan memunculkan dendam yang lain lagi, dan ketika dendam itu dibalaskan, tetap akan menimbulkan ketidakpuasan dan dendam yang lainnya lagi, begitu seterusnya.

Terus kapan berakhirnya? Ketika ada satu pihak yang memilih mengerem, berhenti, diam, memaafkan, ketika kutukan dari ungkapan"mata ganti mata" itu dipatahkan. 

Perlu digaris bawahi bahwa penulis tidak sedang meminta masyarakat, terutama masyarakat muslim untuk mengikhlaskan dan memaklumi ucapan presiden Macron atau kelakuan guru (yang sudah jadi almarhum itu). Toh kecaman, boikot, protes, demonstrasi itu sudah jadi cara yang benar dan tepat sebagai respon. Pun penulis juga tidak menyarankan untuk pembunuh guru dan peneror gereja yang terjadi kemarin untuk dimaklumi karena posisi mereka yang membela keyakinan (kalau memang benar demikian), kenyataanya pelanggaran hukum tetaplah pelanggaran hukum apalagi sampai bersifat teror harus tetap diusut tuntas.

Penulis hanya menyadari dan mengajak yang lain pula untuk menyadari bahwa setiap tindakan yang dilakukan akan menimbulkan dampak yang bisa pula beruntun. Bahkan ketika sudah dipikirkan dampak yang akan timbul, tidak menutup kemungkinan akan ada hal tak terduga lainnya muncul. 

Kelakuan guru yang menunjukkan karikatur dan ucapan Macron menimbulkan keresahan juga kemarahan dari banyak orang hingga memunculkan pembunuhan dan teror, sedangkan tindakan pembunuh guru dan peneror gereja hanya akan memunculkan atau menguatkan phobia-phobia terhadap kelompok tertentu. Perbuatan mereka pada akhirnya merugikan diri mereka sendiri juga orang-orang yang mereka sayangi dan mereka bela. 

Andaikata penulis bisa berbicara pada presiden Macron, Guru yang melecehkan, si pembunuh serta si peneror, sebelum setiap kejadian itu terjadi hanya ada satu pertanyaan sama yang ingin penulis tanyakan. Sudahkah anda berpikir atas apa yang anda akan perbuat? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun