Ia menilai kebijakan terkait partisipasi Israel tidak hanya menyangkut aspek teknis olahraga, melainkan juga berdampak pada politik luar negeri, opini publik, dan hubungan internasional Indonesia.
"Kebijakan ini tidak bisa dilihat semata dari perspektif olahraga. Ini adalah persoalan moral, kemanusiaan, dan politik luar negeri yang lebih luas.Â
Pemerintah harus tetap konsisten dalam menegakkan prinsip yang selama ini menjadi landasan diplomasi Indonesia," kata mantan Menteri Sosial itu.
Menurut Idrus, penolakan terhadap kehadiran delegasi Israel bukan hal yang baru bagi Indonesia. Dalam sejumlah ajang internasional sebelumnya, pemerintah Indonesia juga menolak partisipasi kontingen Israel dengan alasan ketiadaan hubungan diplomatik antara kedua negara.
Ia menyebut, langkah serupa yang diambil kali ini justru mempertegas komitmen Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina serta memperlihatkan kepada dunia bahwa bangsa Indonesia tetap menjunjung tinggi prinsip kemerdekaan dan kemanusiaan sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
"Penolakan ini tidak dapat diartikan sebagai tindakan diskriminatif atau intimidatif. Sebaliknya, ini adalah bentuk konsistensi dan integritas bangsa yang menolak segala bentuk penjajahan.Â
Kita harus berani menunjukkan sikap tegas meskipun di tengah tekanan internasional," ujar Idrus yang juga menjabat sebagai Penasihat Dewan Pimpinan Pusat Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPP BK PRMI).
Sikap Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sendiri sebelumnya telah menuai perhatian publik. Dalam pernyataannya, Pramono secara terbuka meminta agar pemerintah tidak mengeluarkan visa bagi atlet Israel, sehingga mereka tidak dapat berpartisipasi dalam kompetisi tersebut.
Kedepankan Martabat Negara
"Menurut saya, yang paling penting adalah tidak perlu mengeluarkan visa bagi atlet Israel. Dengan begitu, mereka tidak akan datang ke Jakarta.Â
Dalam kondisi global seperti sekarang, kehadiran mereka tidak membawa manfaat apa pun," ucap Pramono dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, kehadiran kontingen Israel di tengah situasi kemanusiaan yang tragis di Gaza berpotensi memicu reaksi emosional dari masyarakat Indonesia.Â