Mohon tunggu...
Rere Adida
Rere Adida Mohon Tunggu... Guru - Seorang Pengajar

Karena kita harus menanam bukan hanya memanen.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Detak-Detik

25 Oktober 2020   12:00 Diperbarui: 25 Oktober 2020   12:08 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detak-detik waktu
Mengubah sendu
Melumat luka
Menebar tawa
Menjelma nestapa

Malam tersimpan dalam lautan penuh duri dan terkurung dalam bait-bait puisi
Tentang orang-orang yang terlempar di ladang-ladang penuh mimpi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun