Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Meramu Pesan-Pesan Antropologis Al-Quran dan Pangan pada Surat Al-Baqarah

2 Maret 2025   04:35 Diperbarui: 2 Maret 2025   16:57 814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan (Sumber: Unsplash/Edwin Tan) 

Generasi masa kini bisa membedah isi, terjemahan, tafsir dari sudut pandang ilmu pangan, antropologi pangan, sejarah peradaban, sosiologi, hukum, bahkan teknologi, kosmologi dan astronomi.

Hal ini bisa tercipta karena manusia memiliki keistimewaan dibanding makhluk hidup lainnya, kelebihan itu adalah akal (manusia berakal yang mampu bisa membedakan mana hal yang membawa kebaikan dan keburukan/kerusakan). 

Pesan-Pesan Antropologisnya:

Balasan Bagi Orang Beriman

Siapa itu orang beriman untuk definisi orang Islam? seseorang yang dalam hidupnya menyatakan taat, mempercayai, dan mengimani (yakin) pada rukun iman. Maka orang beriman ini dijanjikan surga yang nyaman dan indah setelah dirinya tiada/berpulang ke Rahmatullah kelak, mereka akan disediakan kebun-kebun rindang dengan kejayaan ekologi.

Syaratnya? tentu mempersiapkan amal kebaikan selama hidupnya di dunia (mempersiapkan: amalan-amalan yang diwajibkan, disunnahkan dan dianjurkan serta menjauhi larangan-Nya). 

Nikmat Allah Pada Bani Israil 

Secara historis Bani Israil adalah keturunan Nabi Yaqub AS bahwa kelompok masyarakat ini pada dasarnya sudah Allah SWT naungi dan diberikan perlindungan dari ketidaknikmatannya di dunia bahkan Allah menyediakan Mann (makanan manis yang menyerupai madu, mengandung gula tinggi yang memberikan energi bahkan semangat berkehidupan, makanan ini pun sering disebut lumut kerak yang mengandung antibiotik) dan Salwa (burung puyuh yang kaya protein dan lemak dimana cocok dan dibutuhkan untuk bertahan hidup secara adaptif pada ekosistem gurun) untuk makanan mereka, Allah memberikannya agar mereka tidak bersusah payah mencarinya.

Namun, kenikmatan ini nyatanya dizalimi oleh Bani Israil karena menolak perintah Allah SWT dan mereka sering mengeluh walau kenikmatan makanan sudah terpenuhi. Pesan moralnya bahwa Allah SWT memerintahkan manusia itu harus mengonsumsi makanan halal dari sumber pangan terbaik untuk kebaikan manusia. 

Perintah Memasuki Baitul Maqdis Untuk Menikmati Makanan Sebagai Nikmat dari Allah

Bani Israil diperintahkan untuk memasuki negeri Baitul Maqdis setelah mengalahkan musuh dan mereka diizinkan menikmati makanan yang ada di sana sebagai nikmat dari Allah, Allah memerintahkan agar selalu berdoa untuk penghilang dosa dimana pesan tersiratnya adalah agar setiap manusia selalu bersyukur atas nikmat Allah dan selalu menaati perintah-Nya, untuk bisa taat, manusia setidaknya harus dalam keadaan memiliki kerendahan hati dan keinginan bertaubat agar diberikan ampunan dan ditambahkan karunia-Nya. 

Mukjizat Nabi Musa 

Ini tentang permohonan air untuk kaumnya yang kehausan di gurun Sinai, Allah memerintahkan Nabi Musa untuk memukul batu dengan tongkatnya dan memancarlah 12 titik mata air, dan pembagian air ini merata untuk setiap suku/etnis yang ada pada saat itu, termasuk Bani Israil, Allah pun memerintahkan untuk menikmati rezeki-Nya dengan makan Mann dan Salwa serta minum dari air yang telah diberikan, syaratnya mudah mereka (umat manusia) dilarang berbuat kerusakan dan kezaliman dimuka bumi. 

Saat ini, ditafsirkan bahwa Allah akan memenuhi kebutuhan manusia dengan tetap berusaha untuk mendapatkan rezekinya disesuaikan dengan zamannya,syaratnya masih sama yaitu larangan berbuat kerusakan dan harus menjaga keseimbangan alam yang akan berdampak pada kehidupan sosial, inilah penentu manusia bisa sejahtera, bahagia, suka cita, dan menikmati isi dunia jika dimaknai mendalam. 

Ketidakpuasan Bani Israil pada Kenikmatan 

Nyatanya mereka bosan dengan makanan yang diberikan Allah di Padang Pasir (Gurun) yaitu Mann dan Salwa. Mereka meminta Nabi Musa agar mereka diberikan  makanan dari hasil bumi seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas/lentil, dan bawang merah. 

Apa yang terjadi? ternyata, Nabi Musa menolak karena kecewa pada Bani Israil yang meminta makanan yang jauh lebih rendah nilai gizinya, sedangkan Allah memberikan nikmat dari sumber pangan terbaik, dan mereka pun ke kota untuk mendapatkan makanan tersebut, dan ternyata ada kedurhakaan Bani Israil seperti yaitu tidak taat pada Allah (sering mengingkari ayat-ayat Allah), membunuh para nabi tanpa alasan yang benar, bersikap melampaui batas seperti menyalahi hukum-hukum Allah dan jiwa serta agama mereka melemah, sesuai dengan keinginan mereka ingin makanan-makanan yang rendah nilai gizinya. Ini menandakan bahwa apa yang dikonsumsi juga berpengaruh pada daya pikir karena dukungan nilai gizi yang terserap oleh tubuh. 

Perintah Menyembelih Sapi & Ketidakpuasan Bani Israil 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun