Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pastoralisme: Pengetahuan Lokal Pemeliharaan Ternak untuk Ketersediaan Pangan

13 Januari 2023   09:30 Diperbarui: 13 Januari 2023   12:18 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai kilas balik sistem peternakan, ada yang namanya : Pastoralisme 

Andy Catley dalam bukunya Pastoralism and Development in Africa: Dynamic Change at the Margins, mendefinisikan bahwa pemeliharaan ternak ini secara tradisional, digembalakan, diberi makan dari padang rumput atau sabana, species ternak adalah lokal yang terbiasa beradaptasi dengan lingkungan. 

Hasilnya mengurangi kemiskinan karena setiap orang beternak dan secukupnya untuk kebutuhan. 

Pastoralisme meningkatkan produktivitas, keberlanjutan dan kesejahteraan hewan dan tidak terburu-buru memenuhi stok industri untuk makanan awetan dimana produksinya harus dalam jumlah besar bahkan memperlakukan hewan dengan cara paksa dimasukkan dalam mesin pengolah. Tidak ada kasih sayang dan tidak ada perawatan.

Pastoralisme dan Peternak Lokal di Jawa Barat 

screenshot-2023-01-13-09-12-24-63c0be1aa4d94b40ee160732.png
screenshot-2023-01-13-09-12-24-63c0be1aa4d94b40ee160732.png

Sumber gambar: dokumen pribadi 

Pastoralisme ini sering dijumpai di Jawa Barat dengan mengandalkan pesisir pantai, bukit, kebun, sawah, untuk menggembalakan hewan ternaknya dan untuk masalah pakan tambahan pabrikan tidak terlalu ketergantungan, artinya alam dan ekologi yang tepat sudah bisa menyediakan ketersediaan pakan ternak, lantas apakah fenomena ini harus tergerus oleh tergantikannya lahan-lahan subur untuk kepentingan bisnis yang tidak bisa seimbang dengan pertumbuhan penduduk ? 

25299328-10208189677977979-2665263133415347516-n-63c0c20608a8b54aed6029b3.jpg
25299328-10208189677977979-2665263133415347516-n-63c0c20608a8b54aed6029b3.jpg

sumber gambar: dokumen pribadi 

Pastoralisme dan Kontribusinya Bagi Ekologi 

1. Penyeimbang krisis iklim

Ekosistem yang terjaga karena ada aktivitas penggembalaan tradisional tidak akan begitu saja dijual murah untuk kepentingan industri dan masyarakat atau penduduk pun akan berkegiatan menggembala karena merasakan manfaatnya selain untuk ketersediaan pangan pribadi, bisa untuk menambah pemasukan apabila hasil ternaknya terjual dan beranak. 

2. Membuka Kesempatan Kerja Harian 

Semenjak pandemi, kemewahan yang bisa dirasakan adalah tetap berpenghasilan dan hidup terjamin, namun tidak bagi buruh harian yang mengandalkan majikan yang memberikan upah. Jika pastoralisme hadir kembali, maka pekerjaan penggembala harian akan diperhitungkan, karena tidak hanya mengurusi, hewan ternak perlu digembalakan dan jika upahnya sesuai maka ini akan menjadi pekerjaan alternatif, tidak melulu bekerja menghadap laptop diruangan yang sumpek kan ? Pekerjaan lapangan seperti ini ternyata punya potensi juga ? apalagi untuk pekerja yang memang menyukai dunia peternakan. 

3. Hemat Pengeluaran Pakan Ternak 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun