Mohon tunggu...
Renita Diyana Lestari
Renita Diyana Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanyalah manusia biasa

Keep spirit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Guru Ngaji yang Sabar dan Tanpa Pamrih

28 April 2022   22:58 Diperbarui: 28 April 2022   23:21 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai detik ini beliau masih sama tetap mengajar anak-anak yang ingin belajar mengaji dengan rasa ikhlas tanpa adanya pungutan biaya.

Guru ngaji saya tersebut bernama H.Parno. Beberapa hari yang lalu tepatnya hari Senin tanggal 25 April 2022 saya menyempatkan waktu untuk sowan ke ndalem beliau. Di sana kami bercerita mengingat masa-masa dulu ketika saya belajar mengaji, dimana jika saya tidak mengaji duluan maka akan menangis hehehe. 

Dan kita juga mengingat bahwa dulu yang paling saya dan teman-teman suka yaitu ketika ada yang khataman Al-Qur'an, karena setelah khataman kita akan makan bersama dan mendapatkan berkat.

Beliau masih sama seperti dulu tetap humble dan murah senyum. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada beliau karena sudah berperan penting dalam hidup saya. Atas doa dan barokah beliau, saya bisa menjadi pribadi yang baik dan bisa mengaji dengan lancar serta bisa mencapai titik pendidikan dengan lancar sampai saat ini. Kemudian beliau berkata "ini semua juga atas kerja keras kamu yang mau belajar dengan sungguh-sungguh". 

Selain menjadi guru ngaji, beliau juga merupakan salah satu tokoh penting di desaku, beliau selalu terlibat di berbagai kegiataan yang diadakan desa baik itu menjadi panitia zakat, panitia qurban, dll. Sehingga tidak heran jika seluruh masyarakat desaku mengenalnya. 

Beliau memiliki akhlak yang sangat baik dan juga cerdas sehingga banyak orang yang kagum dengannya. Tidak heran jika anak-anaknya juga memiliki akhlak yang sama dengannya. Beliau juga tidak pernah sombong atas apa yang dimilikinya, beliau dan keluarganya selalu membantu orang-orang yang kesusahan dengan memberikan sebagian rezekinya kepada yang membutuhkan. 


Beliau dan keluarganya juga sangatlah baik dan akrab dengan keluargaku, bahkan keluarga kita sudah seperti keluarga sendiri. Jadi tidak heran jika keluarga kita biasanya selalu saling berbagi dan juga saling menolong.

Kalau dikatan agamis tentunya pasti beliau sangatlah agamis, beliau sangat rajin beribadah ke masjid. Sholat 5 waktu selalu dilakukan berjamaah di masjid, bahkan terkadang juga menjadi imam di masjid maupun musholla dan terkadang juga memberikan ceramah ketika sholat jumat maupun acara-acara lain. 

Dan ketika ada acara tahlil biasanya beliaulah yang memimpin. Selain itu beliau juga pekerja keras, setiap hari selalu pergi ke ladang untuk melihat serta merawat tanamannya. 

Ohh iya beliau juga merupakan seorang guru di sekolah dasar. Sehingga dulu ketika waktu pengoreksian hasil ujian, saya dan beberapa teman saya disuruh membantu mengoreksi dan juga menjumlah nilai ujian murid-muridnya. Setiap malam setelah mengajar ngaji juga ada beberapa sanak saudara, tetangga dan murid-muridnya yang belajar pelajaran sekolah dirumahnya. 

Menurutnya "menjadi seorang guru itu merupakan pekerjaan yang mulia, dengan menjadi guru kita bisa membagikan ilmu yang kita punya kepada orang lain sehingga kita bisa menciptakan penerus generasi bangsa yang berilmu dan berakhlakul karimah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun