Mohon tunggu...
Reni Soengkunie
Reni Soengkunie Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang baca buku. Tukang nonton film. Tukang review

Instagram/Twitter @Renisoengkunie Email: reni.soengkunie@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pendapatan Menurun Drastis, Harga Bahan Pokok Melambung Tinggi

29 April 2020   18:12 Diperbarui: 29 April 2020   18:13 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di saat pendapatan tak menentu dan bahan pokok merangkak naik, tentu hal ini akan membuat sebagian orang merasa kesulitan untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-harinya. 

Terlebih bagi mereka yang tinggal di perkotaan. Makan harus setiap hari, harus bayar kontrakan juga, apa-apa mahal, eh tapi gak ada pemasukan. Sedih kan ya.

Mungkin ini salah satu alasan kenapa sebagian orang memutuskan untuk pulang kampung di saat sudah ada anjuran untuk tidak pulang kampung. Yah, mau gimana lagi, kalau keadaan masih kayak gitu dengan waktu yang tak bisa dipastikan bisa-bisa orang-orang ini mati karena kelaparan dan tekanan psikis sebelum mati karena tertular virus corona. Serba salah juga sih, tapi kita juga gak bisa menyalahkan keadaan hidup para orang kota yang memiliki tingkat hidup yang relatif rendah seperti ini.

Bayangkan saja, para buruh bangunan atau penjual keliling yang untuk kesehariannya saja kadang masih kurang. Jadi, yah gak bsia disalahkan juga jika mereka lantas gak punya tabungan untuk bertahan hidup di tengah pandemi ini.

Jika kita tinggal di kampung, mungkin masih ada tanda-tanda kehidupan. Yah, walaupun tinggal di desa juga gak menjamin kalau di saat krisis seperti ini semua akan baik-baik saja. Tapi paling tidak tinggal di desa itu masih ada banyak kelebihan yang bisa kita syukuri. Misalnya saja untuk makanan sehari-hari, kita masih bisa memasak sayuran yang dipetik di kebun atau halaman rumah. 

Untuk lauknya pun, kita bisa memancing ikan di kolam, mengambil telur di mana ayamnya kita pelihara sendiri, ataupun mencari ikan di sungai. Untuk padi pun, kita bisa mengandalkan hasil panen di sawah. Bagi yang tak punya sawah mungkin bisa menjadi buruh tani yang mana nanti bisa mendapatkan sebagian gabah dari pemiliknya.

Jika gas di rumah habis, maka kita masih bisa memanfaatkan kayu bakar untuk perapian dan jika minyak goreng  habis pun kita bisa membuat minyak kelapa sendiri. Paling tidak di saat susah seperti ini kita amsih bisa bertahan hidup jika tinggal di desa.

Semoga saja pandemi ini segera berakhir, agar kesedihan ini segera berlalu. Apabila kita diberi kelebihan rezeki ada baiknya, kita lebih peka akan kesulitan orang-orang di sekitar kita. Mari saling bantu membantu melawan krisis ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun