Mohon tunggu...
Budiyanti
Budiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Seorang pensiunan guru dan pegiat literasi di Kabupaten Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Harga Beras Melambung, Nikmati Saja Nasi Jagung

7 Maret 2024   17:15 Diperbarui: 7 Maret 2024   17:27 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jelang Ramadan harga beras melambung. Tadi siang saat saya tanya di pasar di Ambarawa harganya 16 ribu per kilogram untuk  beras biasa. Sedangkan jenis GH lebih mahal lagi yaitu 17.00 per kilogram . Kemudian saya lihat di grup FB Ambarawa ada yang 15 ribu dan ada yang 16 ribu.

Menurut berita di televisi beberapa pasar tertentu ada penurunan. Namun penurunan hanya seribu atau dua ribu. Jadi harga masih melambung.
Semoga saja pas Ramadan harga bisa turun.

Sepanjang hidup, harga beras melambung baru kali ini. Sampai-sampai ada yang antre untuk mendapatkan beras murah. Inilah kenyataan yang ada yang harus disikapi dengan bijak. Bagaimanapun beras merupakan kebutuhan pokok bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Karena inilah rakyat kecil menjerit tak bisa beli beras.

Sebagai rakyat biasa hanya bisa berusaha mengatur keuangan agar keluarganya bisa makan seperti biasanya.

Nah, pada kesempatan ini saya hanya berbagi pengalaman saat harga beras naik. Ada sisi  positif saat harga beras naik. Saatnya beralih sedikit demi sedikit dari nasi yang karbonya tinggi. Kalaupun tidak sepenuhnya paling tidak kurangi nasi beras.

Hal ini berkaitan pola makan sehari-hari. Bagi orang yang sudah menerapkan pola makan sehat tentu tidak begitu bermasalah dengan harga beras naik.

Mengapa tak bermasalah? Jelas karena sebagian orang yang  berpola hidup sehat akan mengurangi makan nasi.    Makan dengan nasi sedikit tetapi sayuran dan lauk yang banyak. Nasi seperempat piring. Yang tiga perempat piring adalah lauk dan sayuran.

Menurut beberapa sumber bahwa nasi putih mempunyai indeks gligemik lebih tinggi dari pada jagung. Indeks gligemik merupakan angka untuk mengukur kecepatan makanan dapat menjadikan gula darah meningkat. Semakin tinggi semakin cepat
gula darah naik.

Selain cara tersebut ada solusi terbaik dan menyehatkan yaitu sarapan diganti dengan nasi jagung. Cara ini bisa diterapkan siapa pun. Nasi jagung sebagai pengganti nasi beras ini baik bagi tubuh karena kadar karbo lebih rendah daripada beras.

Nasi jagung mengandung gizi lebih tinggi daripada nasi putih. Nasi itu banyak vitamin dan tinggi. Nasi jagung bisa juga untuk diet. Bisa juga untuk menurunkan gula darah.
 
Itulah solusi sehat saat harga beras naik. Solusi yang menyehatkan. Awalnya makan nasi jagung itu kurang bisa dinikmati. Namun lama-kelamaan jadi ketagihan. Saat ke pasar saya selalu membeli nasi jagung yang dipadukan dengan urap sayuran dan peyek teri. Hemm nikmat lho.
 

 Ambarawa, 7 Maret 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun