Bagi jemaah sendiri, perubahan ini bisa menjadi ujian tambahan. Maka penting untuk memperkuat semangat kolektif, saling bantu, dan tidak panik jika ada hal-hal yang tidak seperti biasanya. Persiapkan diri secara fisik dan mental, serta jangan ragu untuk bertanya kepada petugas.
Selain itu, penting juga untuk mulai memahami konsep "layanan berbasis syarikah". Jangan hanya menyerahkan semua pada petugas, tapi aktif mencari tahu layanan mana yang dikelola syarikah tertentu. Ini membantu jemaah lebih mandiri dan tidak tersesat dalam kebingungan saat berpindah lokasi ibadah.
Pada akhirnya, kita memang tidak bisa menghentikan perubahan, tapi kita bisa menyiapkan diri menghadapinya. Haji adalah ibadah puncak. Jangan sampai kelelahan logistik membuat kita kehilangan makna spiritualnya. Semoga semua pihak bisa bersinergi agar haji tetap menjadi perjalanan suci yang tertib, nyaman, dan penuh keberkahan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI