Dalam hal komunikasi, 'data' yang telah diolah biasanya menghasilkan cahaya, suara, maupun sebuah bentuk dengan kualitas yang baik, seperti musik, teks, foto, video, diagram, dan sebagainya.
Karena 'data' tersebut sudah menjadi angka, maka data tersebut akan selamanya seperti itu dan tersimpan. Sehingga kita bisa menemukan dan menyimpan produk digitral di media daring maupun  drive memory.
2. Interaktifitas
Salah satu karakteristik dari media baru adalah adanya interaktifitas, yaitu kemampuan audience untuk mengolah pesan yang didapat dari media baru. Hal ini sangat berbeda dibanding media lama yang cenderung pasif dan menganggap bahwa audience tidak memiliki pengetahuan yang sama.
Karakteristik ini mulai ditemukan pada masa neo-liberalisme yang pada saat itu audience dianggap sebagai konsumen media.
Istilah ini dianggap mewakili keterlibatan pengguna media atas penulisan teks daring, pengetahuan yang tersedia dalam jaringan, serta jaringan antar pengguna yang dapat ditentukan oleh pengguna itu sendiri. Maka dari itu, audience media baru lebih tepat disebut dengan 'user' disbanding dengan 'viewer'. Pengguna media baru, dianggap memiliki wawasan yang sama dan dapat memberikan feedback atas apa yang mereka baca dan lihat pada media baru.
3. Hypertextual
Hypertextual adalah naskah tulisan yang bisa saling bertautan atau terhubung dengan tulisan lainnya. Â Hypertextual ini biasa kita temui pada website ketika kita sedang berselancar untuk mencari sebuah materi. Sebagai contoh, kita sebagai pengguna media, ingin mencari berita A di website search engine , maka akan muncul banyak artikel tentang berita A dari sumber yang berbeda-beda
4. Virtual (Maya)
Media baru telah menciptakan produk dunia virtual. Virtual atau istilah lainnya maya dapat diartikan sebagai yang 'seolah-seolah nyata'.
Spesifikasinya pada 'realitas virtual'. Realitas virtual bukanlah semata-mata gambaran dari realitas, melainkan sebuah pengalaman dari seseorang yang mengalaminya dan produsen sebagai yang memproduksi. Realitas virtual ini muncul sekitar tahun 1980-an, sejak berkembangnya teknologi komuputer yang dapat menghasilan sebuah dunia virtual dari pergabungan antara aksi dan narasi.