Selain itu, seorang homilis harus mempersiapkan hal-hal teknis, misalnya teknik berbicara menggunakan microphone, ekspresi, intonasi dan sebagainya. Dengan mempersiapkan semuanya ini, niscaya Sabda Allah menggema dan berbicara kuat di dalam hati dan budi umat yang dilayani.
Dengan persiapan-persiapan yang dilakukan secara perlahan dapat memenuhi tuntutan-tuntutan umat. Homili yang kering dan hambar sebagaimana dikeluhkan oleh umat kiranya dapat ditepis dengan pelbagai persiapan dan pembekalan yang telah dilakukan.Â
Untuk  mendapatkan  hasil  yang  diinginkan,  maka  penyampaian  homili harus  disesuaikan  dengan  keadaan  waktu,  tempat  dan  publik.  Sehingga  gaya dalam menyampaikan homili dapat berbeda-beda, sesuai dengan konteks saat itu.