Mohon tunggu...
Rendy Sobar
Rendy Sobar Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

#Penikmat senja tanpa secangkir kopi# #Notend#

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bait yang Menghilang

16 Juni 2019   09:40 Diperbarui: 16 Juni 2019   09:42 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Elegy terus dikumandang oleh lakon-lakon yang bersumpah mati
Demi negeri yang masih punya mimpi

Berbagai strategi radikal dipersiapkan
Sebagai amunisi berjaga-jaga bila petinggi menggunakan hak prerogatifnya
Disetiap ekstensi mereka mencari kualisi untuk sebuah pengakuan eksitensi yang pasif
Mereka selalu ingin dipandang sebagai sosok yang parlente
Tapi sayang,,,,,
Mereka itu bagaikan panggung tanpa lakon
Dan mereka itu ialah
...........................
PERANG
Terlintas dalam pikiran untuk menggugat dunia yang hitam yang penuh akan perang
Kala dimana kita masih dalam genggaman mereka...
Ketika hampun dikubur dan tersisa napas diatas neraca,
Kala dimana segengagam nasi bagai lautan emas yang mahal untuk di santap
dan melepas haus dengan minum keringat sendiri ,
Kala nyawapun  menjadi makanan peluru...
Itulah perang
Perang telah merampas pamor bangsa ini,
Kaki kaki ekonomi cacat, detak industry pun berhenti,,
Kita telah menjadi asing di tanah leluhur sendiri
Karena kita tak punya mimpi atas perang yang edan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun