Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 9, Pertempuran Laut) - Diskusi Ringan

21 Maret 2024   10:15 Diperbarui: 21 Maret 2024   10:30 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: editan penulis sendiri dari bahan di freepik.com

            Langit mendung dan sangat gelap, meskipun begitu laut cukup tenang untuk mereka arungi. Cahaya hanya nampak dari ruang kapten, di ruangan tengah atas kapal Pinisi Mataram. Ruangan ini dibuat khusus untuk sang kapten kapal. Namun malam ini kapten tidak terlihat sendirian, ada dua sosok yang tidak asing menemani. Salah satu diantara keduanya terlihat sibuk memeriksa catatan, sementara yang lain menemani kapten mengobrol sambil minum teh. Tampak di samping sosok yang lebih besar toples berisi cemilan yang kini kosong. Kapten sekilas melihat kompas yang selalu disimpan di saku depan celana.

            Di ujung dekat jendela kapten kapal menatap ke arah laut setelah mengecek kompasnya tadi. Dek depan kosong, seluruh penumpang sudah masuk ke ruangannya masing-masing. Hanya terlihat ukiran berbentuk dua pohon besar. Ukiran ini sama dengan yang terlukis di bendera kapal. Lambang persekutuan kerajaan Mataram dan Parahiyangan, dua kerajaan besar yang berada di Pulau Jawa. Kapal Dagang Pinisi ini adalah salah satu karya bersama yang menjadi simbol koalisi dua kerajaan besar dan menjadi transportasi utama penduduk pulau Jawa yang akan bepergian via laut.

            Terdiri dari tiga lantai utama. Lantai dasar digunakan untuk kru kapal dan prajurit kerajaan yang ditugaskan mengawal. Lantai tengah digunakan untuk penumpang yang saat ini diisi oleh para pedagang. Terakhir lantai paling atas diperuntukkan khusus untuk kapten kapal dan awak pilihannya, kadang juga ditemani beberapa prajurit khusus kraton. Meskipun hanya kapal pinisi dagang biasa, kapal ini juga dilengkapi dengan mekanisme pertahanan sederhana dan perahu kecil yang digunakan untuk menyelamatkan diri saat kondisi darurat. Selain kapal dagang, kapal pinisi juga memiliki beberapa jenis lain, yang paling terkenal adalah yang dibuat bersama dengan Demak, berupa kapal perang yang paling disegani di seantero Nusantara.

Baca juga: 40 Hari Dajjal

            Entahlah mengapa, kapten kapal merasa perlu untuk mengecek perahu kecil di lantai dasar, ada perasaan tidak enak yang menghinggapinya semenjak selesai menunaikan sholat Isya' tadi.

            Sekali lagi ia kembali melihat keluar jendela. Memang tidak terlihat apa-apa selain lautan luas. Mungkin hanya perasaan khawatirnya yang berlebihan atau firasatnya saja yang salah. Tak terdengar apa-apa kecuali deru laut di luar, ia pun merapatkan jendela kapal dan suasana hangat kembali menghinggapi karena angin yang dingin terhalang.

            Di jendela terpantul bayangan dua orang yang semenjak Isya' tadi menemaninya. Ia pun berbalik untuk mencari tahu apa yang sedang diobrolkan keduanya sekarang, kursinya ada di depan meja tepat berhadapan dengan kedua tamunya malam ini.

            Goresan tinta sesekali terdengar, Abdi memperbaiki beberapa catatan yang salah, dan Dalem kadang langsung menyeletuk untuk menambahkan dengan sedikit melirik ke arah buku catatan.

            "TA'ZIR Di bukan TARJI', ntar artinya beda lho," ucapnya tiba-tiba kepada Abdi yang seketika mengernyit dan mencoret di catatan.

            "Contohnya apa ya Di Hukum Ta'zir yang sudah pernah kita temui?" ujar Dalem sambil menatap Abdi yang terlihat melongo.

            "Heh, ada gak contohnya?" tanyanya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun