Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Paradoks Nilai dalam Mengukur Kemiskinan di Tengah Rencana Reduksi Kemiskinan Ekstrem di Indonesia

20 November 2023   10:48 Diperbarui: 20 November 2023   17:23 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

5. Miskin

Meskipun terjadi penurunan, 28 juta orang (10,7%) masih terjebak dalam kemiskinan. Mereka memerlukan pendekatan holistik yang mencakup kebijakan dan program pemberdayaan yang berkelanjutan. 

Pertautan dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Melihat data dan dinamika tersebut, terdapat pertautan yang kuat antara pertumbuhan kelas menengah dan penurunan tingkat kemiskinan ekstrem. 

Dalam dua dekade terakhir hingga 2014, sebanyak 115 juta orang yang sebelumnya miskin atau rentan miskin berhasil melangkah keluar dari jurang kemiskinan dan menuju kelas menengah. Berikut adalah beberapa strategi untuk menurunkan kemiskinan ekstrem di Indonesia:

  • Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu menuju kelas menengah dan mengurangi kemiskinan ekstrem. Program pendidikan yang berkualitas dan inklusif perlu diimplementasikan untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang setara dan berkualitas ke pendidikan.

  • Layanan Kesehatan Universal

Memberikan layanan kesehatan yang universal dan terjangkau adalah langkah krusial. Ini tidak hanya akan melindungi warga dari guncangan kesehatan yang mungkin, tetapi juga memastikan bahwa akses ke layanan kesehatan tidak menjadi beban ekonomi.

  • Reformasi Kebijakan Pajak

Kebijakan dan administrasi pajak yang adil dan inklusif dapat meningkatkan pengumpulan pendapatan dari kelas menengah. Reformasi pajak yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif perlu menjadi agenda utama.

  • Pemberdayaan Layanan Lokal

Penguatan layanan lokal, termasuk pendidikan, kesehatan, air, dan sanitasi, adalah langkah strategis. Ini akan memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup masyarakat di tingkat lokal.

Dalam perjalanan mencapai target mendekati 0 persen kemiskinan ekstrem pada tahun 2024, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia menjadi elemen kritis. Dengan memberdayakan masyarakat melalui pendidikan berkualitas, layanan kesehatan universal, reformasi kebijakan pajak, dan pemberdayaan layanan lokal, Indonesia dapat menciptakan momentum positif menuju penurunan kemiskinan ekstrem.

Pentingnya memahami dinamika masyarakat dalam segala lapisannya, dari kelas atas hingga miskin, menjadi kunci untuk merancang kebijakan yang holistik dan inklusif. Hanya dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, pemerintah dapat merangkul potensi penuh Indonesia dan membangun masa depan yang cerah dan berkeadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun