Mohon tunggu...
Rendy Aria
Rendy Aria Mohon Tunggu... -

Jika perlu diarungi gunung tinggi dan lautan luas, yang kuperlukan hanyalah menambah kekuatan. Bukan mengecilkan gunung dan lautan itu.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan Asal dalam Bertaruh dengan Harapan

3 September 2012   04:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:59 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Membangun Jakarta itu sangat memerlukan tahapan-tahapan karena tak bisa dilakukan instant atau tambal sulam. Mengingat keberadaan Jakarta yang kompleks dan masyarakatnya heterogen.

Tidak heran jika suatu masalah di Jakarta sudah berhasil diatasi muncul kembali masalah baru dan bertambah lagi dan lagi. Sebabnya apa? Karena setiap saat banyak masyarakat baru yang datang mengadu nasib dan akhirnya menetap di Jakarta.

Infrastruktur yang telah terbangun mengalami masalah lagi, seperti masalah kemacetan, Gubernur DKI beserta jajaran pemprov DKI telah membangun berbagai fasilitas publik demi mengurangi kemacetan, seperti penambahan jalur busway. Sumber berita ada disini, Pembangunan jalan layang non-toll, sumbernya disini dan pembangunan parkir terpadu disini sumbernya. Karena warga Jakarta kian bertambah maka pertumbuhan jalan yang diikuti pula pertumbuhan pengguna kendaraan bermotor yang perharinya mencapai ribuan hal ini masih perlu penanganan bertahap kembali. Untuk melakukan solusi Jakarta itu perlu waktu dan tak cukup dalam kurun periode kepemimpinan Gubernur. Jadi masyarakat jangan anggap remeh hal ini.

Dalam pilkada DKI tahun ini, kebanyakan warga asal ikut-ikutan beropini tanpa dasar data, fakta dan berita kuat terhadap kondisi Jakarta yang sesungguhnya. Hanya menilai berdasarkan sekilas pandang bahwa Jakarta masih macet, banjir dan angka kemiskinan tinggi.

Tanpa menyadari bahwa Jakarta tempat dan pusatnya berdatangan para urban dari seluruh pelosok nusantara. Yang datang tersebut barmacam-macam latar belakang dan tujuan.

Hal ini juga perlu penyelesaian yang terencana, tak bisa instant, yang hanya bisa diselesaikan dilapangan untuk sesaat namun kedepannya masih abu-abu.

Melihat fenomena kejenuhan masyarakat yang tak jeli melihat langkah-langkah perubahan yang telah dilakukan Gubernur DKI saat ini, jadinya gambling. Dalam bahasa instannya begini "Gue mau pilih pemimpin yang lain aja lah yang penting ada suasana baru, Gue berharap Jakarta bisa berubah dan Mudah-mudahan calon Gubernur baru ini bisa"

Sepenggal harapan warga diatas adalah wajar, punya harapan dan refresh cagubnya. Namun kembali lagi pada masalah Jakarta yang tak mudah itu.

Jakarta tak sekedar butuh pemimpin yang merakyat dan citranya baik saja. Namun perlu pemimpin yang kompeten, visioner dan berpengalaman baik secara latar belakang pendidikan maupun pengalaman bekerjanya.

Jangan sampai setelah tercapai harapan gambling warga ini, empat tahun kedepan merasakan kekecewaan mendalam karena cagub yang dipilihnya tak sesuai harapan karena tidak kompeten menangani Jakarta.

Memilih pemimpin Jakarta yang kompeten dan sesuai bukan berarti anti perubahan. Justru pemimpin yang telah berpengalaman akan melakukan perbaikan-perbaikan menuju perubahan yang sudah terprogram.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun