EKSPOR PRODUK TEKSTIL INDONESIA
Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibentuk dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara ''pressing''. Istilah tekstil dalam pemakaiannya sehari-hari sering disamakan dengan istilah kain. Namun ada sedikit perbedaan antara dua istilah ini, tekstil dapat digunakan untuk menyebut bahan apapun yang terbuat dari tenunan benang, sedangkan kain merupakan hasil jadinya, yang sudah bisa digunakan. Tekstil juga dapat diartikan jalinan antara lungsin dan pakan atau dapat dikatakan sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain, tenunan dan rajutan.
Tekstil juga dibagi dalam beberapa kelompok menurut jenisnya, diantaranya:
Pertama tekstil berdasarkan jenis produk dan bentuknya diantaranya seperti : serat staple, serat filamen, dan benang kain produk jadi.
Kedua, tekstil berdasarkan jenis bahannya diantaranya seperti : serat alam, serat sintetis dan serat campuran.
Ketiga, tekstil berdasarkan jenis warna dan motif diantarnya seperti : putih, berwarna, bermotif, atau bergambar.
Keempat, tekstil Berdasarkan jenis konstruksinya diantaranya seperti : tenun, rajut, renda, kempa, benang tunggal, benang ginti.
Berikut adalah data ekspor tekstil dari Indonesia :
Berdasrkan data di atas bahwa tekstil merupakan salah satu produk eskpor unggulan di Indonesia, menurut Menteri perdagangan Enggartiasto Lukita industry tekstil dan produk tekkstil(TPT) Indonesia memiliki kemampuan daya saing tinggi dan berkualitas unggul sehinnga berpeluang besar untuk terus ditingkatkan ekspor dan pangsa pasarnya di dunia
“Produk TPT Indonesia memiliki beberapa keunggulan, diantaranya telah menjangkau paling tidak 100 negara tujuan ekspor. Produk TPT kita juga berdaya saing dan memiliki kualitas yang tinggi. Produsen TPT Indonesia juga dinilai selalu memiliki intensitas yang tinggi untuk memasarkan produk tekstilnya dan juga memiliki komitmen tinggi dalam berbisnis” kata Enggar melalui keterangan resminya.
Negara tujuan ekspor terbesar Indonesia adalah amerika serikat(35,92 persen), Jepang (10,05 persen), Tiongkok 6,11 persen), Korea Selatan (4,90 persen), dan Jerman (4,21 persen). Nah kelima negara ini merupakan pasar utama produk TPT dengan jumlah pangsa pasar yang terhitung seluruhnya sebanyak 61,19 persen.
Pada saat 2018 negara pesaing Indonesia di Kawasan asia adalah Vietnam, Bangladesh, dan Kamboja. Pada 2018, pangsa pasar TPT Indonesia di dunia sebesar 1,58 persen atau berada pada peringkat ke-16 dibawah Bangladesh dan Vietnam. Hal ini disebabkan karena pada saat tahun 2018 bangladesh dan Vietnam memiliki tarif normal sebesar 5-20 persen. Sementara itu, pangsa ekspor kamboja juga terus berkembang bahkan melampaui pangsa pasar Indonesia pada tahun 2018
Namun pada saat akhir tahun 2019 industri ekspor tekstil mulai menurun ditambah lagi dengan adanya pandemic covid-19 permintaan pasar pakaian semakin anjlok dengan seiringnya tutupnya mal dan pusat perbelanjaan sehingga perusahaan tekstil terkena dampaknya.
Tren penurunan ini mulai terlihat pada maret 2020 lalu. Nilai ekspor tekstil pada maret 2020 sebesar US$33 juta, anjlok 60% dibandingkan bulan sebelumnya. Kondisini ini seiring dengan meluasya penyebaran covid-19 sehingga banyak negara melakukan karantina negara atau kota(lockdown).