4. Gangguan Hati (Hepar)
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi berlebihan dapat meningkatkan kadar enzim hati (ALT dan AST) serta mengubah struktur jaringan hati. Perubahan ini meliputi degenerasi hingga nekrosis sel hati, yang berisiko merusak fungsi hati dalam jangka panjang.
5. Gangguan Tidur dan Suasana Hati
Kafein bersifat stimulan, sehingga jika diminum sore atau malam hari bisa mengganggu pola tidur. Selain itu, gula berlebih dalam kopi instan dapat memengaruhi keseimbangan zat kimia otak yang mengatur rasa bahagia.Â
Tak jarang, kebiasaan ini membuat seseorang lebih mudah cemas, lelah, atau bahkan murung.
Jadi, Bagaimana Solusinya?
Kopi instan bukanlah musuh mutlak. Ia bisa tetap jadi teman setia, asalkan kita bijak menikmatinya. Caranya sederhana: batasi konsumsi maksimal satu sachet sehari, pilih varian rendah gula, atau mulai beralih ke kopi hitam murni yang lebih sehat.Â
Jangan lupa, waktu terbaik untuk minum kopi adalah pagi atau siang, agar tidur malam tidak terganggu.
Selain itu, imbangi dengan gaya hidup sehat: perbanyak minum air putih, konsumsi buah dan sayur, olahraga rutin, serta istirahat cukup. Dengan begitu, efek negatif kopi bisa ditekan, sementara manfaatnya tetap bisa dirasakan.
Pada akhirnya, yang menentukan apakah kopi menjadi "teman setia" atau "musuh diam-diam" adalah bagaimana kita mengatur porsinya. Ingat, sehat itu pilihan dan pilihan ada di tangan Anda.
Referensi:
- Halodoc. (2025). Ini bahaya terlalu banyak minum kopi instan. Halodoc. https://www.halodoc.com/artikel/ini-bahaya-terlalu-banyak-minum-kopi-instan-1
- Hello Sehat. 5 Bahaya Kopi Instan yang Harus Diwaspadai https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/efek-minum-kopi-instan-setiap-hari/#google_vignette
- Lovitasari, Mulyanto, A., & Dhanti, K. R. Â (2021). Pengaruh kopi instan tinggi gula dosis bertingkat terhadap gambaran histologi hepar tikus putih Rattus norvegicus Galur wistar. Bioma: Jurnal Biologi Makassar, 6(2), 23-30.
- Rahmawati, Y., & Triratnasari, A. (2022). Studi Literatur: Efek Konsumsi Kopi Berlebih Terhadap Hepar. Prosiding Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Teknologi Laboratorium Medik Indonesia, 1, 327-340.