Mohon tunggu...
helen_s.maria
helen_s.maria Mohon Tunggu... Administrasi - #exploreIndonesia #exploretheworld ... Bersyukur untuk kesempatan, waktu, kesehatan dan rezeki yang Tuhan berikan

@helen_s.maria

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum di Tengah Kebun, Jakarta

4 Juli 2019   14:13 Diperbarui: 4 Juli 2019   14:34 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Untuk masuk ke ruang selanjutnya, diantara pemisah ruang, ditempatkan patung Buddha. Di Ruang luas dan nyaman ini ditempatkan furniture untuk menerima tamu.  Ada  Sofa Biedermeier (Austria) abad ke - 19 yang masih bisa diduduki. Kursi VOC (Indonesia) abad ke -  17 yang tidak lagi dijadikan tempat duduk karena usia tuanya. Ada sofa yang dibuat dari gamelan tua. Lemari kaca tua penyimpan koleksi berukuran kecil, dengan kacanya yang masih asli buatan jalan dahulu. Intinya, semua benda yang ada di ruangan ini adalah koleksi berharga,  yang ditata baik dan sewajarnya seperti ruang tamu umumnya.

Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Di samping kanan dari ruang tamu, mata langsung disejukan dengan pemandangan taman luas yang indah, asri, sejuk dengan rumput hijau dan pendopo. Tentang taman akan diceritakan kemudian. Di samping kiri adalah ruang makan dengan meja panjang dan beberapa kursi. Ukuran ruang makan ini tidak seluas ruangan lainnya. 

Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Arca Dewi Sri  dari abad ke - 10, ditempatkan di ujung meja makan. Di sisi kiri dipasang cermin di dinding di depannya diletakkan  Wayang golek dari abad ke - 19 dengan batik asli yang sudah usang.  Ditempatkan juga  patung "10 orang suci" dari abad ke- 18.

Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Kami melewati ruangan terbuka dengan kolam ikan dibawahnya sebagai pemisah antar ruang menuju ruang kerja. Di ruang terbuka pemisah ini diletakkan  beberapa koleksi arca dan bagian candi.  

Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Koleksi  yang berukuran kecil ditata di dalam lemari kaca. Bila melihat umur koleksinya pasti takjub; Patung Ibex (Persia) dari abad ke - 1 SM, 2 keramik satu pegangan dari abad ke 6 SM - 3 SM, dan benda koleksi lainnya dari abad-abad SM.

Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Melewati  pintu kayu kuno, kami  masuk lebih dalam dari bangunan ini yaitu ke ruang tidur utama. Warna hangat, penempatan barang yang rapi, nyaman sebagai tempat istirahat. Bila di ruangan lain banyak koleksi religius dari Hinda dan Buddha, di dalam ruang tidur ini  lebih banyak koleksi religius dari agama  Kristen dan Katolik. Melihat hal ini saya yakin bahwa pemiliknya adalah orang yang sangat berjiwa dan berfikir luas dan terbuka. Sang pemilik pastinya mempunyai  toleransi yang besar walaupun dengan yang berbeda keyakinan.  


Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Museum Di Tengah Kebun, Jakarta | dokpri
Ruang di sebelah kamar tidur adalah kamar mandi, ukurannya jauh lebih besar daripada ruang tidur. | dokpri
Ruang di sebelah kamar tidur adalah kamar mandi, ukurannya jauh lebih besar daripada ruang tidur. | dokpri
Kamar mandinya berukuran  besar dibanding ruang tidur. Kesan dan suasana nyaman, sirkulasi udara yang baik. Perpaduan klasik dan modern. Siapa coba yang tidak betah untuk  berlama-lama di kamar mandi yang seperti  ini? 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Kembali lagi melewati kamar tidur untuk menuju ke area teras samping yang juga menjadi tempat penataan koleksi. Kisah di balik pintu kayu yang menggunakan bahan buangan  saat pembongkaran penjara wanita yang menjadi bagian dari Museum Fatahillah, Jakarta. 

dokpri
dokpri
Bata merah yang menjadi bagian dinding pun bukan hanya bata biasa. Batu bata merah ini adalah bekas bongkaran Gedung Metrologi akhir abad ke 19. Sepertinya beginilah mata dan pemikiran kolektor seni sejati; bongkaran bangunan kuno yang dibuang saat renovasi atau pembongkaran  pun dihargainya  karena memang mempunya nilai sejarah yang  berharga. Nilai yang sudah pasti adalah usia benda tersebut, semakin tua menjadi semakin bernilai. 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
dari teras samping ini dapat dilihat ruang keluarga yang terbuka lebar. Senang sekali membayangkan bila tinggal dan memiliki rumah seperti ini. Sirkulasi udara yang sangat baik, karena langsung mendapat udara segar dari area taman. 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Bangunan utama sudah selesai kami jelajahi. Kamar tidur tamu pun menjadi tempat penyimpanan koleksi. Di beberapa tempat ditemukan buku catalog Rumah Lelang Christie. Alm. Bp. Sjahrial Djalil adalah member dari tempat pelelangan Christie yang memiliki koleksi seni dan sejarah  yang luar biasa dan terbesar di dunia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun