Mohon tunggu...
helen_s.maria
helen_s.maria Mohon Tunggu... Administrasi - #exploreIndonesia #exploretheworld ... Bersyukur untuk kesempatan, waktu, kesehatan dan rezeki yang Tuhan berikan

@helen_s.maria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tiga Hari Menjelajah Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung

31 Mei 2018   18:31 Diperbarui: 31 Mei 2018   18:51 2198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jarak sekitar 25 Km dari pusat kota tidak terasa untuk sampai di pantai ini, karena jalanan bebas macet. Terlihat  dua batu granit berukuran besar sebagai gerbang selamat datang untuk masuk ke pantai Romodong.

Pantai cantik dengan hamparan pasir putih bersih dan air laut berwarna biru muda. Tumpukan kelompok batu granit menjadi hiasan yang menambah indah pemandangan di pantai ini. Beberapa pohon rindang bisa dijadikan tempat berteduh di pantai ini bila datang pada siang hari.

Pantai Romodong (Dok. Pribadi)
Pantai Romodong (Dok. Pribadi)
Pantai Romodong (Dok. Pribadi)
Pantai Romodong (Dok. Pribadi)
Pantai Penyusuk

Setiap  akhir pekan pantai ini ramai dikunjungi. Banyak warung penjual makanan dan minuman di pinggir pantai.  Banyak kapal nelayan yang bisa reguler mengantar wisatawan untuk menikmati suasana laut. Dari sini kami menyewa kapal untuk mengantar kami ke Pulau Lampu dan Pulau Putri sampai kembali. Harga sewa kapal Rp 500,000.

Pantai Penyusuk (Dok. Pribadi)
Pantai Penyusuk (Dok. Pribadi)
Pantai Penyusuk (Dok. Pribadi)
Pantai Penyusuk (Dok. Pribadi)
Pemandangan jalan raya menuju pantai ini indah dihiasi pohon-pohon liar yang mengingatkan saya dengan Taman Nasional Baluran di Jawa Timur hahaha.

Pantai Penyusuk (Dok. Pribadi)
Pantai Penyusuk (Dok. Pribadi)
Pulau Lampu

Sekitar 15 menit menyeberang dari pantai Penyusuk ke Pulau Lampu. Dinamakan demikian karena disini ada  mercusuar dan lampu pemandu untuk kapal yang berada di sekitar perairan pulau ini. Kebetulan bapak kapten kapal kami adalah salah satu petugas jaga malam mercusuar di pulau ini.

Di  sekitar wisma jaga mercusuar, ada beberapa pohon mangga yang sedang berbuah banyak. Buahnya kecil, kuning kemerahan mirip warna mangga gedong. Harum, berair banyak, berserat dan rasanya manis asam segar.

Karena sedang musimnya, kami jadi  pesta mangga. Pak Kapten lincah memanjat pohon, mengguncang dahan-dahan pohon, dan terjadilah hujan mangga. Kami tinggal memilih dan memungut yang tidak pecah, langsung makan tanpa perlu dikupas, karena kulitnya tipis.

Pulau Lampu (Dok. Pribadi)
Pulau Lampu (Dok. Pribadi)
Pulau Lampu (Dok. Pribadi)
Pulau Lampu (Dok. Pribadi)
Pulau Lampu (Dok. Pribadi)
Pulau Lampu (Dok. Pribadi)
Pulau Lampu (Dok. Pribadi)
Pulau Lampu (Dok. Pribadi)
Pulau Putri

Pulau  wisata selanjutnya adalah Pulau Putri yang berseberangan dengan Pulau Lampu. Pasirnya putih halus seperti lada bubuk. Batu granit berukuran besar saling menumpang tindih. Senang berjalan-jalan santai di pantai yang sepi. Ada warung yang menjual minuman dan makanan kecil, lumayan untuk melepas dahaga kering siang hari. Menurut ibu warung, dari sini juga bisa snorkeling, ada beberapa spot karang yang bagus pemandangannya. Sayangnya kami tidak punya cukup waktu untuk menikmatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun