Mohon tunggu...
Imroah
Imroah Mohon Tunggu... Lainnya - Hidup dalam ketenangan

Seneng Ghibahahahaha

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jauh Pun Begitu Dekat

29 Mei 2021   10:19 Diperbarui: 29 Mei 2021   13:05 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Telah terbaca jika kata tak lagi saling-silang maka tulisan adalah penenang. 

Bukan bentang jarak, namun tentang kedekatan; jiwa yang tak berjarak. Jauh pun begitu terasa dekat. 

Semakin aku membaca semakin aku paham, semakin aku meresapi semakin aku mengerti 

Bahwa; tulisan yang tak kunjung datang adalah sebesar-besar ungkapan yang tak dapat tertuliskan. 

Dan itu adalah penyesalan ketika aku terburu-buru menuliskan dengan pena.

Bukan tentang tinggal-meninggalkan, 

Bukan tentang dendam yang tak terbalaskan. 

Tapi tentang kenyataan bahwa kita sama-sama memilih laku diam, hening, menepi dari keramaian. 

Maka dari itu Tuhan yang maha adil menebar cahaya untuk menerangi jalan yang harus berbeda. 

Jika dulu aku pernah mengatakan "burung akan bersandar pada ranting pohon yang sama", 

Itu adalah kenyataannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun