Mohon tunggu...
Ryan Setiawan
Ryan Setiawan Mohon Tunggu... -

Menulislah sampah sejarah bosan mencatat namamu. Dan lebih, dan lebih.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pria dan Wanita di Hadapan Cinta

11 September 2017   17:26 Diperbarui: 11 September 2017   17:40 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Masa cewek yg nembak cowok? Ada juga cowok yg nembak cewek kali.

Kalimat di atas seringkali kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam kehidupan percintaan remaja. Namun tidak menutup kemungkinan pula terdengar dalam percintaan berbagai usia.

Pria memilih.

Wanita dipilih.

Pria adalah pejuang cinta. Memilih wanita yang mereka cintai untuk diperjuangkan cintanya.

Wanita adalah penerima cinta. Mereka menerima pria yang memilih mereka sebagai cintanya.

Wanita, besar ingin mereka menjadi seperti pria yg bisa memilih lawan jenis yg mereka sukai, pendekatan, dan lalu berjuang hingga saat-saat "penembakan". Namun, kebanyakan wanita cenderung hanya mengagumi pria yg disukainya, dan merasa pria lah yg harus mendekati dan menyatakan perasaan mereka.

Dan ketika ada pria lain yg mendekatinya, wanita cenderung memilih pria kedua yg mendekati mereka, bukan pria pertama yg tadi ia sukai, dan lalu merelakan perasaan mereka yg sebenarnya.

Mungkin konteks "emansipasi wanita" tidak berlaku dalam hal ini.

Bukan saya mengatakan "tidak ada", namun jika Anda mau melakukan survei tersendiri, tentu lebih banyak wanita seperti yg saya tulis di atas.

Pernah sahabat wanita saya menangis di depan saya setelah melihat kekasihnya berselingkuh di depan matanya. Bukannya minta maaf, si pria justru pura-pura tidak mengenal sahabat saya, lalu mempermalukan ia di depan umum dengan membentak-bentaknya dan setelah itu pergi begitu saja dengan wanita selingkuhannya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun