Mohon tunggu...
Reka Rahmadsbk
Reka Rahmadsbk Mohon Tunggu... Lainnya - Sicuanteqrd

I just do it for myself

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pro Kontra Imsak di Tengah Masyarakat

19 Juni 2021   21:10 Diperbarui: 19 Juni 2021   21:11 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yang sama-sama kita ketahui pada bulan suci Ramadhan bulan mulia yang penuh berkah.Pada bulan Ramadhan yang di kenal oleh masyarakat yakni bulan Puasa,bulan tempat kita memperoleh banyak pahala ,menahan dahaga,menahan hawa nafsu,tentunya juga menahan lapar dan minum.Sebagai umat islam kita di wajibkan oleh Allah SWT untuk berpuasa.Allah swt telah berfirman pada qur'an surat (Al-baqarah :183):

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Salah satu syarat kita untuk melakukan ibadah Puasa ini ialah kita di anjurkan untuk melakukan sahur /makan .Sahur ini juga ada batas waktunya yang disebut dengan Imsak .waktu imsak disini lah yang menjadi problematika di tengah-tengah masyarakat.untuk masyarakat awam waktu imsak sesuai jadwal yang telah di tentukan oleh MUI (majelis ulama Indonesia) bagi masyarakat yang paham akan agama ,ia telah mengkaji beberapa sumber juga ada juga yang berpatokan pada kumandang Adzan .ada 2 perdebatan ringan dikalangan masyarakat ini.

Banyak orang yang menganggap bahwa sahur harus di hentikan ketika sudah masuk nya waktu imsak.Dalam ketentuan agama,waktu berpuasa yakni di mulai dari terbitnya fajar pada pagi hari atau di mulaii dari masuknya shalat subuh sampai terbenamnya Matahari.

Akan tetapi di Indonesia batas sahur ini dinamakan dengan imsak.Jadi,masyarakat Indonesia berpatokan pada sarine imsak menandai waktu sahur sudah berakhir.Sementara,di luar sana (luar negri) semua orang yang berpuasa tepatnya yang sahur mereka berpatokan pada kumandang Adzan ,karena di luar negri tidak ada yang namanya imsak maka dari itu mereka berpatokan pada adzan.

Diantara dua pendapat ini kedua-dua nya bisa kita pakai atau Sah-sah saja.karena zaman dahulu minimnya teknologi maka semua masyarakat berpatokan pada kumandang suara Adzan .jadi maka tak heran imsak ini menjadi sedikit problematika di tengah-tengah masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun