Mohon tunggu...
Rejeki Tambun
Rejeki Tambun Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang mahasiswa teknik elektro di Universitas Gajah Mada Yogyakarta,yang mempunyai keinginan saling berbagi pengalaman dan informasi.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Life Is Never Flat

20 Oktober 2013   12:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:17 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak tahu kenapa saya sangat suka dengar kata-kata ini dimana memang dalam hidup ini kita akan dihadapkan akan beberapa masalah dan kedewasaan kita akan diukur disini tentang bagaimana kita menanggapi suatu masalah dan masalah yang ada ini pula yang akan terus membentuk kita menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.

Saya ingin bercerita tentang bagaimana saya menghadapi masalah pada akhir bulan. Yah itu memang masalah yang akan selalu dihadapi anak rantau dan uangnya diberikan dengan sistem bulanan. Saya masih ingat hari itu tepat tanggal 18 april dimana uang saya habis dan mulai berpikir bagaimana saya bisa melalui bulan ini dengan tanpa puasa terpaksa(artinya ga makan karena ga ada uang..hehe). Saya melihat dikamar saya masih ada banyak uang receh(cukup senang juga sih masih ada uang meskipun cuma receh). Dan uang receh itulah yang saya pakai untuk beberapa kali makan.

Tapi saya berpikir apakah saya harus memberitahu orang tua saya kalau uang saya sudah habis supaya mereka bisa mengirimkan dan niat itu saya urungkan karena tiba-tiba satu kontrakan saya balik dan untuk malamnya saya ditraktir dan akhirnya makan malam pun lepas hehe..
Tanpa direncanakan memang dan keesokan harinya mak tua dan pak tua saya datang ke jogja karena ada acara liburan.pertama kami cuma diajak makan dan tiba-tiba percakapan mulai terarah ke rencana keluarga mak tua saya yang akan liburan ke bali. Setelah mereka berbincang akan hal itu tiba-tiba mak tua saya bertanya apakah saya mau ikut ke bali. dengan pertimbangan antara kuliah dan liburan gratis yang hanya akan datang satu kali(saya rasa sih gitu..hehe). akhirnya saya memutuskan untuk ikut liburan di bali dan kami pun berangkat tanggal 20 dan kami menggunakan mobil pribadi dimana kami bisa menggunakan waktu yang fleksibel tergantung kemauan kami.

Dalam perjalanan kesana kami singgah sebentar di jembatan suramadu dan sedikit narsis juga hehe. dan disana saya melihat bahwa kota suramadu ini adalah bakal calon tempat yang akan berkembang. setelah itu kami lanjut ke surabaya dan terus lanjut hingga kami bisa sampai di bali. setelah sampai dibali kami kesulitan mencari penginapan yang murah dan nyaman namun pada akhirnya dapat juga. disana kami keliling semua tempat yang cukup keren dan terkenal seperti pantai kuta, uluwatu, GWK dan masih banyak lagi.

Yang mau saya sampaikan dari cerita yang sangat panjang ini adalah kita harus yakin bahwa Tuhan itu memang nyata dan hidup ini jika kita mengimaninya dan jangan pernah menjadi orang yang terlalu kuatir karena burung aja tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal di lumbung, namun diberikan makan oleh Bapamu yang disorga.

Tuhan beserta kita

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun