Mohon tunggu...
Reinata Zahra Sofiana
Reinata Zahra Sofiana Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa penerima Beasiswa Prestasi Institut Pariwisata Trisakti 2023

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Keindahan dan Keunikan Viennoiserie dalam Industri Bakery Modern

1 Mei 2025   11:27 Diperbarui: 1 Mei 2025   11:27 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com/id/foto/roti-di-toko-roti-gm1343474325-422200924?searchscope=image%2Cfilm

Apa Itu Viennoiserie?

Viennoiserie adalah kategori produk roti yang berada di antara roti biasa (bread) dan pastry. Istilah ini berasal dari bahasa Prancis yang berarti "gaya Wina", merujuk pada asal usulnya yang terinspirasi dari Austria, khususnya kota Wina. Produk viennoiserie umumnya berbahan dasar adonan beragi (yeast-leavened dough) yang diperkaya dengan bahan seperti telur, mentega, susu, gula, dan krim.

Hasil akhirnya adalah produk roti yang lembut, berlapis, sering kali manis, dan kaya rasa. Viennoiserie sering disajikan untuk sarapan atau sebagai camilan.

Sejarah Singkat Viennoiserie

Viennoiserie diperkenalkan ke Prancis pada abad ke-19 oleh Auguste Zang, seorang pengusaha asal Austria yang membuka Boulangerie Viennoise di Paris tahun 1839. Ia memperkenalkan Kipferl---produk roti berbentuk bulan sabit asal Austria---yang kemudian menginspirasi lahirnya croissant versi Prancis yang lebih berlapis dan menggunakan teknik adonan berlaminasi.

Seiring waktu, berbagai inovasi dilakukan oleh para pembuat roti Prancis sehingga lahirlah berbagai jenis viennoiserie yang dikenal luas hingga saat ini.

Karakteristik Viennoiserie

  1. Berbasis adonan beragi (yeast dough)
    Berbeda dengan puff pastry (yang tidak beragi), viennoiserie menggunakan ragi untuk menghasilkan tekstur lembut dan mengembang.

  2. Penggunaan teknik laminasi (laminated dough)
    Beberapa produk viennoiserie seperti croissant dan pain au chocolat dibuat dengan teknik laminasi, yaitu melapisi adonan dengan mentega lalu dilipat dan digiling berulang kali untuk menciptakan lapisan tipis.

  3. Kaya rasa dan lebih kompleks dari roti biasa
    Menggunakan bahan tambahan seperti telur, gula, susu, dan lemak yang membuat cita rasa lebih kaya dan tekstur lebih lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun