Mohon tunggu...
REGORIUS YOSMINDA
REGORIUS YOSMINDA Mohon Tunggu... Petani - Penulis

Membaca dan Menulis Untuk Keabadian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Agustus yang Merdeka

5 Agustus 2023   08:12 Diperbarui: 5 Agustus 2023   08:14 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dok. Pribadi

Di awal agustus tahun 2023, aku bertemu kembali dengan Alvi (bukan nama sebenarnya). Ini merupakan pertemuan perdana aku dan Alvi setelah lama berpisah. 

Perpisahan itu terjadi ketika aku dan Alvi tamat sekolah menengah pertama (SMA). Alvi memilih melanjutkan pendidikan tinggi di salah satu universitas swasta yang ada di Kota Pancasila (Ende) dan aku memilih meneruskan pendidikan tinggi di salah satu universitas swasta yang ada di Kota Yogyakarta.

Jarak yang jauh serta kesibukan yang menumpuk ditahun-tahun awal kuliah membuat komunikasi aku dan Alvi terganggu. Komunikasi semakin jarang terjadi. Tak jarang pula terjadi miss komunikasi. Perlahan namun pasti, tali komunikasi yang sudah terjalin mulai kendur hingga pada akhirnya putus. Alvi tidak ingin melanjutkan sebuah hubungan percintaan tanpa ada komunikasi yang tercipta. Alvi lebih memilih untuk memutusakan hubungan cinta denganku yang seringkali lalai dalam hal bertukar kabar lewat facebook.

Komunikasi aku dan Alvi semakin parah setelah Alvi dengan jelas dan tegas memutuskan hubungan percintaan denganku. Aku dan Alvi tiba-tiba menjadi dua orang asing yang enggan untuk bertegur sapa di sosial media. Padahal, sewaktu SMA dulu, aku dan Alvi intens membangun komunikasi. Tetapi, semuanya tiba-tiba berubah karena jarak dan kesibukan. Semuanya juga kembali terjalin saat perjumpaan perdana di awal agustus tahun 2023. 

Pertemuan perdana ini terjadi di persimpangan jalan dekat salah satu rumah kerabat Alvi. Karena baru bertemu, aku dan Alvi menghabiskan banyak waktu untuk ngobrol di persimpangan jalan itu. Kami berdua (aku dan alvi) berbicara tentang banyak hal di persimpangan jalan. Mulai dari hubungan kopi, insomnia dan rindu hingga hal-hal prinsipil yang lainnya. Kami juga berbicara masa putih abu-abu yang indah dan penuh kenangan indah.

"Kamu masih ingat kenangan masa SMA dulu?" Tanya Alvi memulai obrolan.

"Iya dong. Masa aku lupa." Jawabku singkat.

"Kalau kamu masih ingat. Apa kenangan masa SMA yang paling berkesan di hatimu? Tanya alvi lanjut.

"Hemmm... Kenangan masa SMA yang paling berkesan dihatiku adalah ketika aku berusaha mendapatkan haitmu. Hati yang lapang dan seluas cakrawala. Dan pada akhirnya, aku berhasil medapatkannya." Jawabku terus-terang.

Setelah obrolan yang singkat itu, aku dan Alvi kompak untuk meninggalkan persimpangan jalan. Sebelum meninggalkan persimpangan jalan itu, aku dan Alvi bertukar nomor kontak Whatsapp. Aku dan Alvi sepakat untuk mengakhiri percakapan di persimpangan jalan dan siap melanjutkan obrolan di media sosial whatsapp.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun