Setelah semua alkali masuk, aku terus mengaduknya dengan satu arah adukan. sekitar lima menit, adonan sudah menjadi homogen. Ketika adonan diangkat oleh pengaduk telur, maka akan berjejak, dan itulah tanda sudah homogen dan siap dimasukan ke dalam cetakan. Sebelum dipindahkan ke dalam cetakan sabun, ibu menambahkan minyak sereh sekitar 20 tetes, yang berfungsi sebagai zat aditif sabun yang akan digunakan untuk mencuci tangan, mencuci perabotan atau pakaian. Minyak sereh dapat diganti dengan bubuk kopi, bubuk teh, atau minyak atsiri lainnya.
Semua adonan telah masuk dalam cetakan, ibu menyimpannya di tempat yang aman ditutup dengan kain bersih di dalam rak. Ibu berkata bahwa sabun boleh dikeluarkan dari cetakan besok. Aku pun tak sabar menunggu besok.
Keesokannya, aku dan ibu siap untuk mengeluarkan sabun dari cetakan. Wah, bentuknya lucu dan wangi. Sabun-sabun ini belum siap dipakai, karena kadar pH atau derajat keasamannya harus di angka yang normal yaitu di 7-8. Untuk mencapai hal tersebut, sabun-sabun ini harus dibiarkan diangin-angin di tempat yang aman dari gangguan selama 3-4 minggu ini disebut masa curing.Â
Jadi, aku harus bersabar sedikit lagi untuk bisa menggunakan sabun-sabun tersebut. Aku tak sabar juga untuk segera membagikan sabun-sabun tersebut kepada teman-teman di sekolah. Mereka pasti tidak akan percaya jika sabun-sabun ini dari minyak jelantah. Aku pun senyum-senyum sendiri membayangkan hal itu.Â